Tertunduk Lesu, Wanita dalam Video Ancam Jokowi Diperiksa Polisi
Merdeka.com - Penyidik Jatanras Polda Metro Jaya mendalami kasus pengancaman terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pantauan merdeka.com, penyidik menggiring Rosiana alias R keluar dari unit Jatanras menuju Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Mapolda Metro jaya.
Rosiana hanya berdiam diri saat kamera menyorotinya. Rosiana dengan wajah tertunduk lesu dikawal oleh Polisi Wanita (Polwan). Kanit Jatanras Kompol Hendro membenarkan pemeriksaan itu.
"Iya (diperiksa kembali)," katanya kepada merdeka.com, Kamis (16/5).
Rosiana diamankan di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (15/5) kemarin. Saat penangkapan, dia mengakui ikut di dalam video tersebut. Hendro menambahkan, Rosiana hingga kini masih berstatus sebagai saksi. "Masih saksi," ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, beredar sebuah rekaman video memperlihatkan seorang wanita berdemo di depan Kantor Bawaslu pada Jumat (11/5) kemarin. Tak lama, muncul seorang pria menyebut 'penggal kepala Jokowi' dalam video itu.
Dalam video berdurasi 1,34 detik yang diterima merdeka.com, terlihat lelaki berjaket cokelat dan berpeci menyerukan memenggal kepala Presiden Joko Widodo.
Ketua Umum Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer sudah melaporkan pria dalam video viral yang ingin memenggal kepala Presiden Joko Widodo ke Polda Metro Jaya, Jakarta pada Sabtu (11/5) sore.Laporan Immanuel telah diterima oleh pihak Polda Metro Jaya dengan nomor LP/2912/V/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus. Dengan pelapor Yeni Marlina dan Terlapor masih dalam lidik.
Pengancam Jokowi dan perekam video diancam dengan Pasal 207 KUHP tentang penghinaan terhadap penguasa dan Pasal 27 ayat 4 junto pasal 45 ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memberi arahan depan jenderal TNI Polri saat Rapimnas.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan meminta para pakar hukum tata negara memberi pandangan terkait pernyataan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaPemohon menilai kenaikkan itu berpengaruh pada netralitas terlebih anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies menilai permintaan kepada Rektor Unika untuk membuat video apresiasi kinerja Presiden Jokowi sebagai operasi memperbaiki citra.
Baca SelengkapnyaJokowi tertangkap kamera mengacungkan dua jari saat kunjungan kerja di Salatiga.
Baca SelengkapnyaDi depan warga yang hadir, Jokowi memamerkan kinerja PUPR dalam memperbaiki jalan yang sudah lama rusak.
Baca SelengkapnyaBagi Ari, adanya keinginan pemakzulan kepala negara dari masyarakat merupakan kritik dan mimpi politik.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Tengah memberikan klarifikasi terkait ramainya kabar polisi meminta rektor di Semarang membuat video testimoni apresiasi kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, alangkah baiknya bila Bawaslu menindaklanjuti laporan tersebut
Baca Selengkapnya