Tersangkut Jaring Ikan, Buaya Dua Meter Dibawa ke Markas Koramil
Merdeka.com - Warga Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dikagetkan dengan seekor buaya berukuran lebih dari dua meter yang tersangkut jaring ikan milik nelayan.
"Awalnya warga bernama Johan memeriksa jaring yang dipasangnya. Dia kaget karena ternyata selain ikan, di jaring itu juga ada buaya yang tersangkut," kata Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sampit Muriansyah di Sampit, dilansir Antara, Minggu (25/8).
Warga mengakui pernah melihat kemunculan buaya. Namun warga tetap beraktivitas seperti biasa. Nelayan setempat juga tetap mencari ikan, namun tentu dengan kewaspadaan tinggi mengantisipasi kemunculan buaya.
Buaya itu diduga hendak memakan ikan yang tersangkut di jaring atau rengge yang dipasang Johan. Ternyata, malah buaya itu yang tersangkut jaring sehingga tidak bisa bergerak hingga ditemukan warga.
Penemuan buaya muara berjenis kelamin betina itu terjadi Sabtu (24/8), dilaporkan kepada Koramil setempat. Dua anggota Koramil yaitu Sertu Selamet dan Koptu Supriadi yang datang ke lokasi, kemudian membawa buaya tersebut ke Markas Koramil di Samuda.
Evakuasi satwa buas itu menjadi tontonan warga. Sebagian warga ngeri karena masih banyak buaya berkeliaran di perairan sekitar desa mereka dan bisa mengancam keselamatan warga.
Sabtu sore, penemuan buaya itu dilaporkan ke BKSDA Sampit. Tim BKSDA kemudian mengevakuasi buaya itu pada Minggu dan langsung dibawa ke kantor BKSDA SKW II di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat.
"Untuk pelepasliaran buaya itu, masih menunggu arahan selanjutnya dari pimpinan kami. Buaya sudah dievakuasi sesuai prosedur agar kondisinya tetap baik," kata Muriansyah.
Populasi buaya di Sungai Mentaya diperkirakan masih cukup banyak, baik jenis buaya muara maupun buaya capit atau senyolong. Kejadian buaya menyambar warga juga masih kerap terjadi yang biasanya terjadi pada petang maupun subuh.
Muriansyah mengimbau masyarakat selalu waspada saat beraktivitas di sungai supaya terhindar dari serangan buaya. Masyarakat diminta menghindari beraktivitas di sungai saat hari gelap, yakni mulai petang hingga subuh karena sangat rawan terjadi serangan buaya.
Jika melihat atau menemukan buaya, masyarakat diminta segera melaporkan kepada BKSDA agar buaya tersebut bisa ditangkap dan dievakuasi dengan cara yang benar. Beberapa waktu lalu BKSDA menangkap dua buaya di Sungai Seranggas Kecamatan Teluk Sampit menggunakan perangkap berupa sangkar besi dan alat pancing dengan umpan bebek.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca SelengkapnyaBekasi Diguyur Hujan Deras sejak Siang, Tanggul Kali Cilemahabang Jebol 20 Meter
Hujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Kembalikan Berkas Setebal 0,85 Meter Tersangka Firli Bahuri ke Kejati DKI
Ade Safri menjelaskan berkas yang dikembalikan kepada jaksa peneliti telah melengkapi sesuai dengan catatan petunjuk P19.
Baca SelengkapnyaBanjir Besar Terjang Braga Bandung, Rumah-Rumah Warga Terendam hingga Satu Meter Lebih
Banjir besar menerjang kawasan Braga, Kecamatan Sumurbandung, Bandung
Baca SelengkapnyaNgeri, Ular Sanca 4 Meter Lilit Kucing sampai Tak Berdaya di Perumahan Warga
Kucing tersebut hanya diam merasakan kuatnya tenaga ular dengan panjang mencapai 4 meter tersebut.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas
Dulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.
Baca SelengkapnyaPerahu Jukung Meledak Lalu Terbakar di Bawah Jembatan Ampera, 1 ABK Tewas dan 1 Hilang
Untuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya