Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terjerat korupsi, adik Bambang Widjojanto ditangkap saat main golf

Terjerat korupsi, adik Bambang Widjojanto ditangkap saat main golf Haryadi Budi Kuncoro diperiksa KPK. ©2016 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Bareskrim Polri menangkap Direktur Teknik Pelindo II Haryadi Budi Kuncoro (HBK), tersangka kasus dugaan korupsi mobile crane di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Dia ditangkap saat asyik bermain golf di Gading Mas Driving Range, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (2/11).

Selain menangkap adik mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, penyidik Bareskrim juga menciduk ‎Assisten Manajer Pelindo II Ferialdy Noerlan (FN) yang juga berstatus tersangka dalam kasus sama.‎ "Selain HBK, kami juga tangkap tersangka lainnya yakni FN (Feriyaldi Noerlan-Asisten Manager Pelindo II) pukul 10.40 WIB saat main golf di Emeralda Golf Club Cimanggis Depok," kata Direktur ‎Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya saat di konfirmasi, Jakarta, Rabu (2/11).

Haryadi dan Feriyaldi ditangkap lantaran berkas perkara keduanya sudah rampung atau P21. Berkas perkara kedua tersangka ini akan diserahkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung) besok, Kamis (3/11).

"Rencananya tahap dua ke Kejaksaan jadi kami amankan. Kerugian negara yang diakibatkan dari perbuatan tersangka berdasarkan perhitungan yaitu Rp 45,6 miliar," kata jenderal bintang satu itu.

Saat kasus ini berlangsung, FN diketahui menjabat sebagai Direktur Teknik di perusahaan plat merah tersebut. Sementara, HBK sendiri menjabat sebagai Manajer Senior Peralatan.

FN disebut sebagai orang yang bertanggungjawab atas seluruh rangkaian kasus korupsi tersebut. Sedangkan HBK yang merupakan adik dari mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto diketahui hanya membantu atasannya.

Selain kedua nama itu, ada satu nama lagi yang menjadi sorotan dalam kasus ini yakni Richard Joost Lino (RJ Lino). RJ Lino merupakan Direktur Utama Pelindo II saat kasus ini bergulir. Meski sudah menjalani pemeriksaan, RJ Lino masih berstatus saksi.

Kasus ini sendiri berawal saat penyidik menemukan sepuluh mesin derek yang semestinya dikirim ke delapan pelabuhan berbeda justru mangkrak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Diduga, ada motif korupsi di balik pengadaan alat-alat berat tersebut.

Sebabnya, tidak sesuai dengan rencana pengadaan yang yang sudah ditetapkan. Namun, pihak tersangka dan Lino membantah dugaan tersebut dengan mengklaim perubahan itu wajar dalam sebuah perusahaan. Kendati demikian, polisi yakin adanya kerugian negara sebesar Rp 37,9 miliar atas kasus tersebut.

Bukan hanya itu, kasus ini pun disebut-sebut sebagai penyebab kegaduhan di sektor penegakan hukum lantaran RJ Lino mengadu kepada Sofyan Djalil yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. ‎Bahkan, peristiwa ini pun dikaitkan dengan pencopotan Komjen Budi Waseso sebagai Kabareskrim yang ini menjabat sebagai Kepala BNN.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan Dirut PT SBS dan Eks Komisaris CV VIP Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Dirut PT SBS dan Eks Komisaris CV VIP Tersangka Korupsi Timah

Dengan tidak memenuhi panggilan penyidik sebanyak tiga kali tanpa alasan.

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang

Kejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang

Kejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah

Ketut menyebut, penetapan lima tersangka itu dilakukan pada Jumat, 16 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Jejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi

Jejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi

Presiden Joko Widodo resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri ATR/BPN

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula

Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula

Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula

Baca Selengkapnya
Jokowi Lantik Mantan Ajudannya Marsdya Tonny Harjono jadi Kasau Hari Ini

Jokowi Lantik Mantan Ajudannya Marsdya Tonny Harjono jadi Kasau Hari Ini

Tonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu

Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu

Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,

Baca Selengkapnya