Terapkan Social Distancing, Stasiun Kereta Jarak Jauh & Satpas SIM Pasang Pembatas
Merdeka.com - PT KAI melakukan pemasangan garis pembatas di berbagai area di stasiun sebagai bentuk social distancing guna mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di transportasi publik.
Kepala Humas PT KAI Daop 1, Eva Chairunisa menyatakan garis pembatas itu dilakukan di keberangkatan kereta api jarak jauh. Yakni Stasiun Pasar Senen, Gambir dan Jakarta Kota.
"Ketiga stasiun tersebut telah dibuat pengaturan garis batas jarak aman antrian seperti pada saat antrian cetak tiket, loket pembatalan tiket atau pembelian tiket go show dan cek boarding pass," kata Eva dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (19/3/2020).
Jarak pembatas antrean penumpang dengan yang lain yakni sekitar 100 meter. Selain itu kata dia, untuk fasilitas lift juga sudah dibatasi hanya untuk empat orang, seperti halnya di Stasiun Gambir.
"Dengan batas jarak aman berdiri antar pengguna. Bahkan, fasilitas tempat duduk di area tunggu stasiun juga diberikan jarak aman," ucapnya.
Di lokasi lain, Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Surat Izin Mengemudi (SIM) Daan Mogot, Jakarta Barat melakukan antisipasi wabah virus Covid-19 atau corona. Salah satunya yakni memberlakukan social distancing atau jaga jarak.
Kasie SIM Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Lalu Hedwin Hanggara mengatakan, pemberlakuan distancing tersebut sudah mulai dilakukan sejak Senin (16/3).
"Diterapkan mulai senin kemarin, ini kita lakukan untuk mencegah dan mengantisipasi penularan virus corona," kata Hedwin saat dihubungi, Kamis (19/3).
Sebelum memasuki Satpas, para pengaju SIM lebih dulu dilakukan pengecekan suhu tubuhnya dengan cara antre dan menjaga jarak terhadap pengaju SIM lainya kurang lebih sepanjang 1 meter.
Jaga jakar jauh atau distancing juga dilakukan saat pengaju SIM sedang mengambil serta mengisi formulir, dan saat membayar biaya administrasi.
Lalu, para pengaju SIM juga menjaga jaraknya saat berada di ruang tunggu. Di sana, setiap kursi di ruang tunggu sudah ditandai dengan huruf 'X' berwarna merah.
Tak hanya melakukan distancing saja, pihaknya juga sudah melakukan beberapa antisipasi lainnya untuk menghindari penyebaran virus corona.
"Selain itu yang kita lakukan pemeriksaan suhu tubuh, penggunaan masker, penggunaan sarung tangan, mempersiapkan hand sanitizer, penyemprotan desinfektan secara rutin, mempersiapkan klinik kesehatan dan mempersiapkan tenaga medis," jelasnya.
Hingga sampai saat ini, jumlah pengaju SIM sendiri masih berjalan secara normal seperti biasanya. Meskipun saat ini Indonesia sedang menghadapi wabah virus corona yang sudah ditetapkan WHO menjadi pendemi global.
"Untuk jumlah peserta uji sim masih seperti biasa," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Cakra Presisi, Sistem Baru Ditlantas Polda Metro untuk Kirim Surat Tilang lewat WhatsApp
Baca SelengkapnyaDitlantas Polda Metro Jaya melakukan operasi Keselamatan Jaya selama 14 hari.
Baca SelengkapnyaDirlantas mengatakan delay system pada ruas jalan cikuasa atas dimaksudkan agar tidak menganggu aktivitas warga lokal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditlantas Polda Metro Jaya menegaskan hanya memakai lima nomor resmi untuk mengirimkan surat tilang.
Baca SelengkapnyaAnggota Satlantas setiap pagi saat apel sudah diingatkan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaAksi heroik anggota Satlantas Polres Kubu Raya Kalimantan Barat itu ramai mencuri perhatian publik.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaBerulang kali mangkir dari panggilan, kepolisian Polda Metro Jaya melakukan penjemputan paksa selebgram Fransiska Candra Novita Sari alias Siskaeee.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca Selengkapnya