Temui ormas Islam dan ulama, Kapolri Tito Karnavian tegaskan bukan safari politik
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan kunjungan ke Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (7/2). Kunjungannya itu sekaligus untuk melakukan silaturahmi dengan Ketua DDI Muhammad Sidik dan para anggota DDI. Sidik mengaku mengundang 14 organisasi yang tergabung dalam Majelis Organisasi Islam.
"Dalam tadi, kami banyak mereview hal-hal yang berhubungan keamanan negara ini dimana tadi kita melihat bagaimana perlunya hubungan yang baik antara pihak Kapolri dengan umat Islam," kata Ketua DDI Sidik usai lakukan pertemuan, Jakarta Pusat, Rabu (7/2).
Dalam pertemuan tersebut Tito juga mengklarifikasi terkait pidatonya yang viral beberapa waktu lalu. Sidik menuturkan, DDI memahami yang terjadi. Dia berharap Tito bisa mengunjungi Ormas Islam tokoh agama Islam yang lain.
"Kami menghargai dan mengapresiasi seperti menempatkan dai di berbagai indonesia, daerah perbatasan yang merupakan usaha untuk menjaga keamanan melalui jalur dakwah. Kalau bicara dakwah kita tidak bicara politik itu yang plus dari kami," ujarnya.
Di tempat sama, Kapolri Tito Karnavian menyampaikan bahwa DDI bukanlah hal baru baginya. Sewaktu masih berdinas di Polres Jakarta Pusat, menjadi anggota Reserse berpangkat Letnan (Inspektur) dari tahun 1987 sampai 1992, Tito selalu melakukan ibadah salat di Masjid Al Furqon yang ada di DDI.
Tito juga mengaku mengklarifikasi video pidatonya beberapa waktu lalu. Menurut Tito, DDI sangat memahami bahwa dia yang sama sekali tidak memiliki niat menafikan ormas-ormas Islam yang lain dan bahkan dirinya sangat ingin bersinergi dengan semua ormas islam.
"Kebetulan saja yang dipotong cuma itu dan itu kontekstual dalam kegiatan internal NU saat itu. Kemudian saya banyak mendapat masukan tentang sejarah pergerakan Islam, bagaimana lahirnya ormas-ormas Islam dalam perjuangan dan seterusnya," ungkapnya.
Mantan Kepala BNPT ini menambahkan, pertemuan itu juga mendiskusikan untuk membangun hubungan kerja sama yang antara Polri dengan ormas Islam dalam rangka untuk menjaga persatuan kesatuan bangsa NKRI.
"Dalam kerangka Pancasila. Ini yang kita akan segera rumuskan kegiatan ini seperti apa," sambungnya.
Sejalan dengan itu, Tito menginstruksikan kepada Kapolda, Kapolres hingga Kapolsek untuk segera mendatangi dan menggelar silaturahmi dengan ormas Islam di wilayah masing-masing. Ini juga menjadi bagian dari upaya mendinginkan panasnya tensi Pilkada. Bukan bagian dari upaya memenangkan partai atau pasangan calon. Sebab, tegas Tito, Polri harus menjaga netralitas.
"Kalau ormas memiliki aliansi Politik, silakan. Tapi saya sangat yakin bahwa tokoh-tokoh ormas Islam menghendaki agar Pilkada ini berlangsung aman damai, tanpa ada konflik," tambahnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini juga berencana melakukan kunjungan ke beberapa Ormas Islam seperti Persis di Bandung, Jawa Barat, Al Wasliyah di Medan, Sumatera Utara, Wadah Islamiyah di Sulawesi Selatan dan beberapa ormas Islam lainnya.
Tito meminta kunjungannya ke ormas Islam tak dikaitkan dengan politik. Dia mengaku tak punya kepentingan politik apapun.
"Jangan nanti diterjemahkan Kapolri safari kemana-mana untuk kepentingan politik. Itu tidak ada. Keinginan saya cuma 1 membangun hubungan, dengan semua elemen masyarakat terutama ormas Islam dalam rangka menjalankan Kamtibnas," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan melakukan safari politik ke Jember pada hari ini, Rabu (10/1).
Baca SelengkapnyaIstri Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti melakukan safari politik di Lampung, Selasa (9/1).
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan kunjungan safari politik di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (15/1/2024).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana itu bagian dari berbagai program pro wong cilik Ganjar-Mahfud jika jadi presiden terpilih 2024.
Baca SelengkapnyaKaesang juga meminta semua warga tetap menjaga keharmonisan meski berbeda pilihan dalam Pemilihan Umum
Baca SelengkapnyaKaesang mengungkapkan Raja Juli Antoni dipanggil bukan terkait urusan politik.
Baca SelengkapnyaJK sebelumnya menyatakan mendukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo tak mempersoalkan pertemuan Jokowi dan kepala desa sepanjang pertemuan tidak bertujuan untuk mengarahkan dukungan
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca Selengkapnya