Teliti Vaksin Corona, Kemenristek dan Perguruan Tinggi Alokasikan Rp49 Miliar
Merdeka.com - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) saat ini tengah melakukan penelitian untuk mengembangkan alat kesehatan, obat, dan juga vaksin untuk virus Corona. Untuk penelitian vaksin corona dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, Kemenristek mengalokasikan dana yang tidak terpakai seperti dana untuk perjalanan dinas maupun biaya rapat.
Menurut Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, penelitian dilakukan dengan membentuk tim gabungan yang terdiri dari LIPI, BPPT, rumah sakit, Perguruan Tinggi, BUMN hingga pihak swasta.
"Kita juga sangat memahami bahwa dalam kondisi seperti ini jelas bukan kondisi yang ideal untuk itu (penelitian). Sebagai mantan Menteri Keuangan saya tahu persis bahwa kondisi ekonomi tidak berjalan normal saat ini," kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Rabu (23/4).
Menurut Bambang Brodjonegoro, dana tidak dipakai tersebut disebabkan karena saat ini pemerintah memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mengalihkannya untuk hal yang lebih prioritas salah satunya vaksin virus Corona dan APD.
"Apa yang kami lakukan tidak neko-neko, simpel, tapi menurut kami tepat sasaran yaitu kami langsung realokasi terutama belanja rutin di kementerian, khususnya baik perjalanan dinas maupun biaya rapat," terang Bambang.
Bambang menjelaskan, bahwa lembaga yang berada di bawah Kemenristek seperti LIPI, Eijkman dan BPPT juga memiliki anggaran rutin masing-masing yang dapat difokuskan untuk membantu anggaran penelitian terkait Covid-19 ini. Bambang memastikan bahwa penelitian untuk vaksin Covid-19 ini tidak akan bergantung pada APBN.
"Contoh misalkan saat ini Eijkman dan LIPI melakukan pengujian swab test atau PCR (Polymerase Chain Reaction) test, dari hasil pengujian tersebut nanti ada elemen yang bakal dipakai untuk penelitian mengenai virusnya," ujar Bambang.
Dana dari Kemenristek hasil dari mengalihkan alokasi dana perjalanan dinas dan rapat bisa mencapai mencapai Rp38 miliar. Kemenristek juga melakukan koordinasi kegiatan riset di perguruan tinggi.
"Kami sudah teken kontrak dengan berbagai macam perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan kegiatan penelitian di berbagai bidang," terang Bambang.
Saat menghubungi Perguruan Tinggi tersebut, Menteri Bambang juga meminta memindahkan dana penelitian agar difokuskan untuk penelitian virus Corona.
"Jadi bukan realokasi, tetapi yang dilakukan para perguruan tinggi ini refocusing. Jadi misal sebelumnya risetnya di bidang material, tapi karena ada Covid-19 dia tetap di material tapi material yang relevan dengan penanganan Covid-19," terangnya.
Bambang mengatakan dari refocusing sejumlah perguruan tinggi tersebut terkumpul anggaran mencapai Rp11 miliar. Sehingga total dana yang akan digunakan untuk penelitian tersebut mencapai Rp49 miliar.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaSatgas dapat memutuskan pencabutan izin usaha tambang dengan rekomendasi yang telah disepakati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaDampak berlakunya pajak rokok untuk rokok elektrik sifatnya sangat membebani.
Baca SelengkapnyaMomen seorang Kolonel TNI AD temui prajurit baru yang berhasil lolos pendidikan setelah 9 kali gagal.
Baca SelengkapnyaJumlah formasi ini mempertimbangkan kebutuhan tenaga ajar di institusi pendidikan.
Baca SelengkapnyaGerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaAda juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca Selengkapnya