Telegram hapus 10 konten berbau teroris dan radikalisme setiap hari
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah kembali membuka akses aplikasi percakapan Telegram. Dibukanya kembali akses tersebut, karena pihak Telegram telah berkomitmen untuk menghapus semua konten yang mengandung unsur negatif.
Berdasarkan laporan Telegram, setiap hari mereka telah menemukan 10 konten yang mengandung unsur negatif. Isi konten tersebut tentang radikalisme dan terorisme.
"Telegram menghapus 10 channel atau grup di Indonesia setiap hari," kata Koordinator Internet Positive Taluri kepada wartawan di kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Sementara itu, Menteri Kominfo Rudiantara sangat mengapresiasi kinerja Telegram. Karena mereka berkomitmen menjaga, agar tidak membiarkan konten terorisme dan radikalisme ada.
"Dilihat perkembangan yang ada, Telegram melakukan hal sangat baik," ujarnya.
Rudiantara mengungkapkan saat ini sangat diperlukan kecepatan untuk membersihkan konten negatif. Karena konten tersebut selalu muncul setiap harinya.
"Yang diperlukan kecepatan untuk membersihkan konten negatif terorisme dan radikalisme," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pegawai BUMN Tersangka Teroris Galang Dana Lewat Telegram
DE ditangkap Densus 88 pada Senin, 14 Agustus kemarin.
Baca SelengkapnyaPenyebar Konten Penistaan Agama di Kota Serang Digiring Warga ke Kantor Polisi, Mengaku Disuruh Teman
Polresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.
Baca SelengkapnyaAVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya6 Aplikasi Online Travel ini Terancam Diblokir Kominfo, Ini Penyebabnya
Mereka tak merespons surat peringatan yang dilayangkan Kominfo kepadanya.
Baca SelengkapnyaKominfo Sebagai Katalis Komunikasi dan Jejaring Informasi Sehat di NTB
Rakor Kominfotik se-NTB itu, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kesepakatan bersama.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya