Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Syarief Hasan Minta Pemerintah Serius dalam Membangun Fasilitas Pemurnian Mineral

Syarief Hasan Minta Pemerintah Serius dalam Membangun Fasilitas Pemurnian Mineral Syarief Hasan. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan meminta pemerintah agar serius mendorong pembangunan fasilitas pemurnian mineral di Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangan.

Kata dia, hal ini penting mengingat ekspor bahan mentah memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih rendah, selain juga berdampak pada penerimaan negara yang kecil. Pemanfaatan sumber daya alam bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat haruslah ditafsirkan berdampak signifikan dan memiliki efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat.

"Saya termasuk yang sangat tegas menyuarakan perlunya pengolahan bahan mentah, termasuk komoditas pertambangan menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Untuk tambang, tentu hal ini perlu dilakukan pemurnian dan pengolahan, jadi tidak langsung di ekspor begitu saja. Jika hal ini dapat kita lakukan, tentu penerimaan negara akan jauh lebih meningkat, selain juga menciptakan dampak lanjutan bagi peningkatan perekonomian masyarakat," ungkap Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini.

Lebih lanjut politisi senior Partai Demokrat ini menyatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya pertambangan harusl disikapi dengan pembangunan smelter di banyak tempat.

Di Papua, misalnya, seharusnya pemerintah mulai serius mendorong pembangunan pabrik pemurnian (smelter) di sekitar area pertambangan. Pembangunan smelter ini membutuhkan kesiapan teknis, termasuk daya dukung infrastruktur yang memadai. Namun jika ini yang menjadi soalnya, maka selamanya tidak akan pernah ada smelter di Papua.

"Soal pembangunan smelter, termasuk di Papua saya kira soal political will. Jika pemerintah memang punya kerangka kebijakan (grand design) yang visioner dan terarah, seharusnya serius mendorong dan menyiapkan infrastruktur yang memadai sebagai prasyarat pembangunan smelter. Ini memang tidak mudah, tetapi jika tidak dimulai, maka Papua dan berbagai wilayah pertambangan lainnya hanya akan menjadi ladang produksi belaka. Bahkan, penyiapan infrastruktur pendukung tersebut seharusnya gagasan yang bagus bagi masyarakat sekitar," kata Syarief.

Karena itu, Syarief menekankan bahwa smelter yang dibangun di Gresik harus dipandang sebagai solusi transisi. "Jangan sampai kita sudah cukup puas, atau malah menjadikan smelter yang dibangun jauh dari lokasi tambang sebagai jalan keluar atas kebutuhan pemurnian mineral."

"Sumber daya mineral kita masih sangat melimpah dan tentu kita harus mulai serius menyiapkan berbagai prasyarat pendukung agar semua mineral yang dieksploitasi itu nantinya punya nilai tambah yang besar bagi negara dan masyarakat."

"Soal lokasi smelter ini haruslah jadi preseden agar di masa depan negara memang punya arah kebijakan pengelolaan mineral yang terarah, terukur, dan berkelanjutan. Apalagi, prasyarat infrastruktur yang seringkali dikeluhkan menjadi hambatan pembangunan smelter di Papua adalah perkara pemerataan pembangunan."

"Jadi, soal smelter tidak saja terkait teknis pemurnian komoditas tambang, namun ekses pembangunan yang layak bagi masyarakat. Jika di banyak tempat di luar Jawa yang kaya tambang smelternya justru di Pulau Jawa, maka ada yang salah dengan paradigma pembangunan," tutup Syarief.

(mdk/hrs)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Cara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.

Baca Selengkapnya
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan
Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.

Baca Selengkapnya
Alasan Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih
Alasan Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Meski tak menghadiri penetapan presiden-wakil presiden terpilih, Mahfud menyampaikan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Cak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini

Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Kaltim Temani Mendagri Kunjungi IKN
Pj Gubernur Kaltim Temani Mendagri Kunjungi IKN

Kunjungan ini untuk melihat sejumlah proyek infrastruktur fisik di Ibu Kota Nusantara.

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar Sri Mulyani akan Mundur dari Menteri Keuangan
Beredar Kabar Sri Mulyani akan Mundur dari Menteri Keuangan

Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.

Baca Selengkapnya