Survei Populi: Warga DKI Anggap Program Ahok Lebih Baik dari Anies
Merdeka.com - Lembaga Populi Center mengeluarkan hasil survei penilaian masyarakat jelang dua tahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Jakarta merasa bahwa kondisi ekonomi mereka lebih meningkat dibandingkan tahun lalu.
Penelitian ini dilakukan secara ilmiah dengan metode tertentu yang menjamin distribusi sampel secara memadai. Proporsi gender laki-laki dan perempuan juga ditentukan sebesar 50:50.
Responden dipilih secara random dan bertingkat, mulai dari pengacakan untuk Kelurahan, Rukun Tetangga, Keluarga, dan akhirnya responden terpilih. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan dua bentuk kuesioner kepada responden. Kuesioner ini membandingkan kinerja Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. Kuesioner pertama (eksperimen) bertuliskan nama gubernur dan program kerja, sedangkan kuesioner kedua (kontrol) hanya berisikan program kerja.
Dalam model eksperimental ditemukan bahwa secara rasional dengan pertanyaan kontrol menunjukkan bahwa program Ahok dianggap lebih baik dari program Anies oleh warga Jakarta.
Dengan pertanyaan eksperimen, program bantuan dana pendidikan Ahok dianggap tepat oleh 34.3 persen masyarakat sedangkan kebijakan Anies sebesar 55,0 persen, setelah dilakukan kontrol kebijakan Ahok justru dianggap lebih baik dari kebijakan Anies dengan masing-masing 46,0 persen dan 45,0 persen.
"Ketika masyarakat Jakarta ditanya bagaimana penghasilan rumah tangga saat ini jika dibandingkan dengan satu tahun yang lalu, sebanyak 61,0 persen mengatakan meningkat, sedangkan sebanyak 37,2 persen mengatakan menurun. Adapun yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 1,8 persen," ungkap Peneliti Populi, Jefri Adriansyah dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Senin (14/10).
Namun, Jefri menilai bahwa peningkatan tersebut tidaklah terlalu signifikan. Sebab, berdasarkan presentase total tersebut, persentase terbanyak ada pada kategori 'sedikit meningkat' dengan total 39,0 persen. Sedangkan yang menjawab 'jauh meningkat' hanya 1,5 persen dan 'meningkat' sebanyak 20,5 persen.
Ketika ditanya tentang masalah ekonomi apa yang perlu mendapat penanganan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jefri menyebut bahwa masyarakat menilai pengendalian harga bahan pokok sebagai masalah utama. Sebanyak 44,0 persen responden menjawab demikian.
"Disusul penyediaan lapangan pekerjaan dengan 21,5 persen, pengentasan kemiskinan dengan 14,7 persen, dan penanganan ketimpangan ekonomi dengan 11,7 persen," tuturnya.
Meski begitu, sebagian besar masyarakat DKI Jakarta juga menilai bahwa Jakarta mengalami kemajuan dalam satu tahun terakhir. Yakni, sebanyak 41,5 persen responden menilai Jakarta mengalami sedikit kemajuan, dan 31,7 persen responden lainnya melihat Jakarta mengalami banyak kemajuan.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaSehingga, mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menyebut, ada empat patokan dalam mengambil suatu keputusan.
Baca SelengkapnyaAnies menjanjikan perubahan pada aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan saat kampanye di Sorong.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan, mengingatkan para pendukungnya agar tak mengalihkan dukungan hanya karena ditawari uang, sembako, hingga bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaAHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.
Baca SelengkapnyaKepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi mencapai angka 74 persen.
Baca SelengkapnyaAnies dan Prabowo Saling Dukung Program Menambah Jumlah Dokter di Indonesia
Baca Selengkapnya80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca Selengkapnya