Survei Indikator: Mayoritas Masyarakat Setuju Vaksin Booster
Merdeka.com - Pemerintah terus mengeluarkan kebijakan untuk menekan angka kasus Covid-19. Mulai dari penerapan protokol kesehatan, hingga memberikan vaksin booster untuk menekan angka kasus di tanah air.
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia mencatat terdapat 50,7% responden setuju ada kebijakan vaksin booster. Walaupun menurut Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida pada penelitian Desember 2021 banyak responden yang menolak.
"Terdapat 50,7% responden setuju dengan adanya booster, sangat setuju 10,8%, sangat tidak setuju 6,4% dan 25,8% tidak setuju. Mayoritas setuju atau sangat setuju kebijakan pemberian vaksin ke 3 sebagai booster. Temuan sebelumnya sebaliknya, mayoritas tidak setuju," katanya dalam siaran virtual, Minggu (20/2).
Tetapi kata Rizka, persepsi warga terbelah sangat besar terkait pemberian vaksin untuk anak usia 3-12 tahun. Tercatat 42,4% responden setuju dengan adanya kebijakan itu. Walaupun pada Desember 2021 banyak yang menolak dengan aturan tersebut.
"Tercatat terdapat 42,4% responden yang setuju dengan pemberian vaksin untuk usia 3-12 tahun dan terdapat 34,6% tidak setuju dengan adanya pemberian vaksin itu," pungkasnya.
Untuk diketahui Indikator Politik Indonesia melakukan survei online pada 15 Januari - 17 Februari 2022. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki akses internet lewat smartphone, sekitar 69% dari total populasi nasional.
Dari populasi tersebut diperoleh sampel secara acak sebanyak 626 responden yang mengisi kuesioner secara online (computer assisted web interviewing). Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 626 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±4.0% pada tingkat kepercayaan 95%. Proses survei online ini terdiri dari empat tahapan utama yakni random recruitment, pemberian kode akses yang unik, screening dan web interviewing.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaSurvei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca SelengkapnyaMuhaimin Iskandar paling tinggi tingkat tidak disukai responden.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca Selengkapnya