Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei BPS: 92 Persen Masyarakat Sudah Patuh Pakai Masker

Survei BPS: 92 Persen Masyarakat Sudah Patuh Pakai Masker Para SPG Pameran Otomotif Internasional Beijing Saat Istirahat. ©2020 REUTERS/Thomas Peter

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei perilaku masyarakat selama pandemi Covid-19. Sebanyak 92 persen masyarakat mematuhi protokol kesehatan terkait penggunaan masker.

Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto menjelaskan survei ini dilakukan secara daring sejak 7- 14 September. Dengan jumlah responden sebanyak 90.967 orang.

Terbagi dalam 45 persen laki-laki dan 55 persen perempuan yang didominasi 69 persen responden berusia 45 tahun ke bawah. Kemudian, 61 persen berpendidikan lulusan perguruan tinggi mulai D1 sampai S3.

"Hasilnya, masyarakat yang mematuhi penggunaan masker itu sebanyak 92 persen, ini kabar yang menggembirakan," ujar Suhariyanto dalam diskusi virtual, Senin (28/9).

Lebih lanjut, terkait data memakai hand sanitizer 77,71 persen, cuci tangan selama 20 detik 75,38 persen, hindari jabat tangan 81,85 persen, hindari kerumunan 76,69 persen, dan jaga jarak 73,54 persen.

"Jika dibandingkan dengan hasil survei pada April lalu, persentase kepatuhan masyarakat memakai masker meningkat 8 persen. Tetapi persentase yang mencuci tangan dan menjaga jarak mengalami penurunan," tuturnya.

Atas hal itu, Suhariyanto menilai bahwa ke depan seluruh pihak harus memulai untuk melakukan sosialisasi terhadap pelaksanaan 3M yakni, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Penerapan 3M itu haruslah paralel karena pakai masker tanpa jaga jarak tidak ada gunanya juga," tuturnya.

Alasan Masyarakat Tak Patuh Protokol Kesehatan

Selain kepatuhan, Suhariyanto juga menyampaikan alasan masyarakat tak patuhi protokol kesehatan. Lebih banyak menilai, karena tidak adanya sanksi yang tegas.

"Lebih dari setengah responden sekitar 55 persen berpendapat bahwa tidak ada sanksi menjadi alasan utama tidak menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Kemudian, 39 persen menjawab karena tidak adanya kejadian Covid-19 di lingkungannya, lalu 33 persen merasa sulit bila harus menerapkan protokol kesehatan dalam bekerja.

Sedangkan, 23 persen menilai harga masker hand sanitizer, dan APD mahal, 21 persen akibat mengikuti orang lain, dan 19 persen karena faktor aparat atau pimpinan yang tidak memberikan contoh.

"Jadi walau sekarang pemerintah telah menetapkan sanksi, tetapi ke depan sepertinya sanksi perlu dipertegas lagi," sarannya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.

Baca Selengkapnya
Survei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen
Survei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen

Survei ASI dilakukan di Jabodetabek pada 16-21 Desember dengan populasi penduduk 17-23 tahun dan 24-39 tahun.

Baca Selengkapnya