Sumbar Berhasil Perlambat Kenaikan Persentase 'Positivity Rate'
Merdeka.com - Kebijakan Pemprov Sumbar meningkatkan jumlah testing COVID-19 dari awalnya 1.000 per sejuta penduduk menjadi 4.100 per sejuta penduduk dinilai sukses memperlambat kenaikan persentase 'positivity rate' di daerah itu, meskipun jumlah kasusnya bertambah.
"Pada Juli 2020 positivity rate Sumbar sekitar 1 persen, sekarang 4,5 persen. Meningkat tetapi tidak setinggi daerah lain seperti Jakarta atau Riau yang mencapai angka belasan," kata Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Unand, Dr dr. Andani Eka Putra, M.Sc di Padang, Minggu (11/10).
Ia mengatakan positivity rate adalah persentase orang yang memiliki hasil tes positif COVID-19 dibandingkan jumlah orang yang dites. Standar WHO, positivity rate tanda penyebaran COVID-19 di suatu daerah masih terkendali adalah di bawah 5 persen. Sumbar masih berada dalam kondisi terkendali itu.
Ia mengakui jumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif bertambah cukup signifikan satu bulan terakhir. Hal itu sebagian disebabkan bertambahnya jumlah testing yang dilakukan selain faktor lain seperti masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan.
"Semakin banyak masyarakat yang dites, akan semakin banyak jumlah orang terpapar yang ditemukan. Tetapi itu bukan indikasi kegagalan penanganan COVID-19 suatu daerah," katanya.
Ia mengatakan tingginya jumlah masyarakat yang positif itu bisa saja sebenarnya disiasati, misalnya dengan mengurangi testing dari 4.100 persejuta orang menjadi 500 per sejuta penduduk.
Ia menjamin dalam dua minggu, angka kasus positif di Sumbar akan menurun drastis. Tetapi dalam saat bersamaan positivity rate akan melambung menjadi 20 persen. Artinya penyebaran COVID-19 menjadi tidak terkendali lagi.
Menurutnya sekarang tinggal kesadaran bersama untuk memerangi COVID-19 ini. Asalkan semua mau patuh pada protokol kesehatan dan testing tetap dipertahankan, penyebaran virus itu akan bisa ditekan kembali.
Ia mengapresiasi Perda Sumbar Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang bertujuan untuk 'memaksa' semua orang di Sumbar untuk patuh menggunakan masker saat keluar rumah.
Ia yakin aturan itu dan kesadaran bersama akan terbentuk dan penyebaran COVID-19 di Sumbar bisa diatasi.
Sementara itu Juru Bicara COVID-19 Sumbar Jasman menginformasikan hingga hari ini total 8.677 orang warga Sumbar terkonfirmasi positif COVID-19 atau terjadi penambahan 319 orang dari hari sebelumnya.
Ingat #PesanIbu
Jangan lupa Selalu Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak
Mari Bersama Cegah Penyebaran Virus Corona
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya