Souvenir papan surfing Bali yang diminati pasar Australia hingga Eropa
Merdeka.com - Art Shop bernama 'Putra Nasution Shop' di Jalan Sriwijaya, Legian Kelod, Kecamatan Kuta, Badung, Bali berjejer ribuan souvenir papan surfing.
Art Shop tersebut memang menjual khusus souvenir papan surfing, mulai yang motif ukiran dan airbrush dengan aneka gambar pemandangan, wajah-wajah tokoh musisi tenar di luar negeri, sampai aneka kata-kata.
Sementara di samping Art Shop tersebut, ada dua karyawan yang sedang sibuk mengukir gambar pemandangan di papan surfing dengan menggunakan palu kayu dan alat ukir. Salah satu karyawan Bambang, yang memang sudah lama menjadi pengrajin ukir di papan surfing tersebut.
Pria asal Jember, Jawa Timur ini mengatakan bahwa dirinya belajar mengukir papan Surfing tersebut secara otodidak dan lama-kelamaan pun bisa mengukir di papan surfing tersebut.
"Saya belajar otodidak saja, iya belajar pelan-pelan dan bisa juga," ucapnya, Kamis (24/5) sore.
Bambang juga menceritakan, bahwa dirinya bekerja menjadi tukang ukir, jika ada orderan dari bos-nya yang merupakan pemilik Art Shop, dengan sistem borongan, dan dihargai per buah di papan surfing ukirannya seharga Rp 7 ribu.
Menurut Bambang, mengukir di papan surfing paling cepat hanya membutuhkan waktu 15 menit. Tetapi tergantung juga motifnya, jika orderan motif tribal itu agak sulit.
"Kalau pemandangan atau buat kata-kata itu gampang, karena sudah biasa. Kalau motif tribal itu paling sulit. Dalam satu hari saya bisa menyelesaikan 20 sampai 25 biji ukiran papan surfing. Tapi tergantung ukurannya juga, kalau yang ukuran yang paling kecil 30 cm itu cepat, tapi kalau papan surfing yang ukuran 1 meter itu, bisa setengah jam," jelasnya.
"Untuk bahan papan surfing ini, dari kayu Suar yang didapat dari Jawa. Kemudian, untuk prosesnya kayu Suar dipotong sesuai ukuran dan selanjutnya diamplas sampai halus. Selanjutnya, dicat menggunakan cat mobil dan terakhir diukir sesuai orderan," ujar Bambang.
Sementara Simur Pangabean, yang merupakan pemilik Art Shop "Putra Nasution Shop," yang juga merupakan bos dari Bambang, menyampaikan bahwa untuk kerajinan papan surfing tersebut ada dua varian, ada yang dari ukiran dan airbrush.
"Untuk saat ini, yang lagi ramai yang ukiran karena banyak diminati oleh para turis," ucapnya.
Menurut Simur, yang sudah memulai bisnis kerajinan souvenir papan surfing sejak tahun 1988 ini, bahwa kerajinan souvenirnya, diekspor ke negara Prancis dan Australia.
"Untuk ekspornya ke Australia, Hawai dan Prancis, itu yang lagi ramai untuk order, dan sampai di sana iya dijual lagi. Beli di sini, dan dijual lagi di negaranya," imbuhnya.
Simur juga menjelaskan, untuk souvenir ukiran papan surfingnya untuk bisnis orderannya masih lancar, kadang ada yang order sampai 1000 dan 500 papan surfing bermacam-ukuran dan motif. Tapi untuk retailnya yang masih lesuh dan sepi yang belanja.
"Kalau omzet iya tidak tentu, kalau tahun ini agak sepi. Tapi kalau untuk bisnis iya tidak berpengaruh hanya di retail saja. Kadang dalam satu bulan tidak ada yang belanja," ujarnya.
Simur juga menjelaskan, untuk harga souvenir papan surfingnya tergantung ukuran, jika yang berukuran paling kecil 30 centimeter seharga Rp 15 ribu dan yang berukuran paling besar 1 meter mencapai Rp 120 ribu.
"Tetapi itu harga bisnis, kalau harga retail jika ada tamu yang beli hanya satu atau dua papan surfing harganya bisa lebih," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat itu, tiga orang pelaku masuk ke vila sambil membawa senjata api kaliber 7,65.
Baca SelengkapnyaBerikut isi souvenir pernikahan Pangeran Brunei yang dipamerkan oleh Dubes RI untuk Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaPenerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dari Jakarta menuju Manado dan Balikpapan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi tentang 50 pantun Jawa lucu buat teman yang bisa bikin tertawa sekaligus baper.
Baca SelengkapnyaPekalongan tidak hanya batik, tetapi juga memiliki tempat wisata indah dan unik.
Baca SelengkapnyaBeberapa artis ini seolah memancarkan pesonanya yang khas saat mengenakan pakaian adat Bali. Siapa saja?
Baca SelengkapnyaFoto bareng orang tua dan kerabat, penampilan Didit Hediprasetyo jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSaat upacara Melasti, segala sesuatu atau sarana sembahyang di Pura dibawa ke laut untuk disucikan.
Baca SelengkapnyaPresiden SBY ajak keluarga belanja batik sampai temukan motif spesial kesukaan Ibu Ani.
Baca Selengkapnya