Sopir taksi demo tolak transportasi online, jalan Malioboro ditutup

Merdeka.com - Ratusan massa dari sopir taksi dan angkutan umum yang tergabung dalam Front Persatuan Perjuangan Sopir Angkutan Umum (FPPAU) DIY menggelar aksi menolak adanya taksi online, Rabu (3/5). Dalam aksinya, ratusan massa ini menutup Jalan Malioboro, Yogyakarta, sehingga hanya kendaraan roda dua yang bisa masuk ke Jalan Malioboro.

Selain menutup Jalan Malioboro, ratusan massa juga menggelar orasi di depan pintu masuk Kantor Gubernur DIY. Dalam tuntutannya, massa meminta agar segera diterbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang penyelenggaraan angkutan umum tidak dalam trayek dengan aplikasi berbasis teknologi di DIY.

Menanggapi hal itu, Gubernur DIY Sultan HB X mengatakan ia masih belum mengetahui Pergub tersebut sudah diterbitkan atau belum. Namun menurutnya semuanya harus melalui tahapan yang ada sebelum Pergub itu diterbitkan. Diantaranya ada dialog dan kesepakatan antara pemegang kepentingan.

"Pergub belum tahu persis. Dari SK nya. Harusnya ada dialog kan ada kesepakatan, kan batas bawah dan batas atas. Tidak bisa kita menentukan," ujar Sri Sultan HB X di kompleks Kepatihan Rabu (3/5)

Salah seorang supir taksi, Budiman mengatakan bahwa adanya taksi online membuat pendapatannya mengalami penurunan drastis. Terlebih lagi, lanjut Budiman, tarif taksi umum dengan taksi online yang berbeda membuat penumpang lebih banyak memilih taksi online.

Dalam aksinya, ratusan sopir taksi ini menggunakan janur yang dililitkan di tangan sebagai penanda. Perwakilan massa aksi pun sempat ditemui oleh Plt Dishub Gatot Saptadi dan Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Latief Usman untuk beraudiensi dan menyatakan sikapnya.