Sopir Pajero mengaku tak lihat bayi di jalan
Merdeka.com - Tiodo Herman (36), pengemudi Mitsubishi Pajero BK 710 DO, yang menggilas balita Marlina Deswita (1 tahun 2 bulan) di Jalan Sei Deli, Medan, masih menjalani pemeriksaan di Satlantas Polresta Medan. Dia mengaku tidak mengetahui keberadaan balita di tengah jalan saat melintas di lokasi kejadian.
Berdasarkan pengakuannya, dia tidak dapat melihat balita dalam baby walker di jalan itu, karena mobilnya tinggi. Dia pun mengaku kendaraannya itu bergerak pelan.
"Dia hanya merasa menabrak sesuatu benda, jadi dia tetap melajukan kendaraannya ke rumah temannya yang berada di dekat situ, begitu tahu dia menabrak balita dia (pelaku) malah bersembunyi ketakutan," papar Bripka Suhaidir Barus, petugas Sabhara yang mengamankan pelaku, kepada wartawan, Senin (8/4).
Setelah bersembunyi, Tiodo akhirnya keluar saat warga beramai-ramai mendatangi kediaman temannya. Dia sempat dipukuli sebelum dibawa ke Satlantas Medan.
"Pelaku sudah kita amankan, saat ini masih melakukan pemeriksaan" ucap Kanit Laka Lantas Polresta Medan AKP Eko Hartanto kepada wartawan, Senin (8/4).
Seperti diberitakan, Marlina Deswita (1 tahun 2 bulan), tewas setelah digilas mobil di Jalan Sei Deli, Medan Barat, Senin (8/4). Balita itu ditabrak setelah terlepas dari pengawasan dan bermain di badan jalan menggunakan baby walker.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu terjadi karena sopir mengemudikan kendaraannya sebagai sarana angkutan penumpang.
Baca SelengkapnyaPelaku yang sebelumnya gagah dan lantang mengaku adik jenderal TNI ketika bersenggolan dengan pengendara mobil di Tol Jakarta-Cikampek kini hanya tertunduk lesu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaSobirin yang masih awam dan belum tahu betul karakter puyuh kembali menelan kegagalan karena 1.000 ekor puyuh yang baru dibelinya mati.
Baca SelengkapnyaHeru Susanto sopir truk scania penyebab kecelakaan kereta api di perlintasan Madukoro, Semarang dituntut pidana selama 6 bulan penjara.
Baca SelengkapnyaDengan suara bergetar Heri, sopir bus Primajasa yang selamat dari kecelakaan menghubungi keluarganya
Baca SelengkapnyaSebelum bayi bisa bepergian menggunakan pesawat, ada usia minimal yang harus dipahami.
Baca Selengkapnya