Soal situs KPU, Kapolri sebut hacker bukan serang data perhitungan Pilkada
Merdeka.com - Kepolisian ikut turun tangan membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mencegah serangan peretas. Itu setelah lembaga Pemilu itu sengaja menutup sementara situs laman resmi saat perhitungan real count hasil Pilkada Serentak.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan pihaknya masih melakukan investigasi dalam masalah ini. Meski begitu, dia meyakinkan bahwa cara dilakukan KPU tidak memengaruhi isi data perhitungan real count.
"Jadi yang diretas itu lebih banyak tampilan bukan datanya," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/7).
Dalam upaya mencegah peretas situ KPU, kata Tito, pihaknya juga menggandeng lembaga lainnya. Itu dilakukan demi membentengi situs KPU juga tengah diperkuat. "Jadi ada tim Siber Polri, Kominfo, BSSN, untuk memperkuat firewall sekaligus melacak pelaku peretasan," jelas Tito.
Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman menegaskan hasil perolehan suara Pilkada diunggah pada laman KPU bukan dijadikan keputusan untuk menetapkan pasangan kepala daerah secara definitif. Penetapan kepala daerah terpilih akan dilakukan secara berjenjang melalui berita acara dibuat dari TPS, PPK, KPU Kota sampai Kabupaten.
"Itu bukan hasil resmi penetapan. KPU menggunakan itu untuk melakukan kontrol supaya pasukannya tidak nakal. Partai lebih cepat banyak terlibat," tegas Arief.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situs KPU Diserang saat Penghitungan Suara Pemilu 2024, Ini Saran Pakar Keamanan Siber
Pratama memandang perlu KPU menerapkan filter lalu lintas yang dapat mengidentifikasi pola serangan DDoS dan memblokirnya sebelum mencapai target.
Baca SelengkapnyaPengamat Siber Temukan Keanehan Data Penghitungan Suara pada Situs KPU
Pengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaKetua KPU Bicara Pengusutan Dugaan Kebocoran Data Pemilih: Pasti Ada Penindakan Hukum
KPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Koreksi Hasil Sirekap, Temukan Data Anomali Pilpres di 154.541 TPS
KPU mengklaim sudah mengoreksi data anomali Pilpres di 154.541 TPS tersebut.
Baca SelengkapnyaTKN Soal Pernyataan Kapolri Teruskan Estafet Kepemimpinan: Bukan Berarti Berpihak, Tak Perlu Ditafsirkan Jauh
Pernyataan Kapolri soal estafet kepemimpinan tak perlu ditafsirkan lebih jauh
Baca SelengkapnyaUnggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaBeredar Isu Suara Pemilu di Bali Dimakan Leak, Ini Penjelasan KPU
Isu ini didasarkan pada data naik turunnya suara dalam portal InfoPemilu dan sistem Sirekap.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Bali Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu: Tidak Ada Surat Suara Dimakan Leak!
KPU Bali memastikan tidak ada kecurangan dalam Pemilu 2024 di Pulau Dewata
Baca SelengkapnyaKPU Pastikan Tidak Ada Penyimpanan Data Sirekap di Luar Negeri
Ganguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca Selengkapnya