Soal bayi Debora, Menko Puan akui RS Mitra lakukan kesalahan prosedur
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengakui adanya kesalahan prosedur yang dilakukan rumah sakit hingga menyebabkan bayi Tiara Debora Simanjorang meninggal dunia. Bayi berumur empat bulan diduga telat mendapatkan perawatan di RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat.
"Secepatnya akan ada hasil dari investigasi tersebut, apakah memang ada kesalahan prosedur," ujar Puan di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (13/9).
Seharusnya, kata Puan, rumah sakit mengesampingkan soal administrasi dan mengedepankan kemanusian ketika menemui situasi darurat.
"Yang pasti RS harusnya apalagi dalam kondisi emergency tidak boleh mengedepankan administrasi," tegasnya.
Dia juga mengatakan sudah koordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan dan BPJS untuk bisa mengevaluasi. Sehingga kata dia tidak terulang lagi kejadian yang sama. Tidak hanya itu dia juga meminta agar pihak kepolisian melakukan investigasi.
Puan juga berharap tidak terprovokasi dan pemerintah juga sudah melakukan hal yang harus dilakukan. "Kalau memang kemudian ada prosedur yang tidak dilakukan saya minta dievaluasi Kemenkes," tandas dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaWanita ini mengunggah momen 180 derajat yang berbanding terbalik dengan dirinya
Baca SelengkapnyaPuan Maharani buka puasa bersama di rumah Rosan pada pada Sabtu (30/3) lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia ditemukan setelah ada laporan soal orang hilang dari Dinas Sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaSemua bermula ketika sang ayah menegurnya dengan nada suara kencang. Aksi sang anak tercinta kemudian berhasil menyentuh hati pria itu.
Baca SelengkapnyaRumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.
Baca SelengkapnyaMengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.
Baca Selengkapnya