SMRC: Prabowo-Khofifah Bisa Terjadi, Kendalanya di PKB
Merdeka.com - Peneliti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, duet Prabowo Subianto dan Khofifah Indar Parawansa mungkin saja terjadi di Pilpres 2024. Hanya saja Gerindra perlu melobi kesepakatan dengan PKB.
"Prabowo-Khofifah mungkin saja terjadi. Persoalannya adalah bagaimana membangun kesepakatan dengan PKB yang juga nampak serius untuk mendorong ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, sebagai calon presiden atau wakil presiden," kata Saidiman lewat pesan tertulis, Kamis (16/2).
Menurutnya, salah satu yang cukup intens mendekati massa NU sekarang adalah Prabowo. Kata dia, Gerindra sudah lebih dahulu membangun koalisi dengan PKB yaitu partai dengan basis massa NU.
"Dia (Prabowo) juga melakukan pendekatan pada Khofifah. Selain sebagai gubernur Jawa Timur, dia juga adalah ketua Muslimat NU," ucapnya.
Saidiman melanjutkan, jika pasangan ini terbentuk, harapan utama Prabowo adalah bisa menarik pemilih dari basis massa NU yang selama ini menjadi wilayah terlemahnya seperti Jawa Timur.
Sementara, tantangan Prabowo adalah meyakinkan massa akar rumput NU yang dalam dua kali pemilu terakhir justru cenderung tidak memilih Prabowo.
"Dalam beberapa kali Pemilu, pemilih NU relatif independen dalam memilih. Di Pemilu 2004, misalnya dua tokoh NU terkemuka yang maju sebagai Cawapres, KH Hasyim Muzadi dan KH Solahuddin Wahid, kalah," imbuhnya.
Saidiman menambahkan, ada banyak partai dan tokoh politik yang memberi perhatian khusus pada NU. Alasannya, NU adalah organisasi dengan basis massa terbesar di Indonesia.
Kata dia, survei SMRC bulan Desember 2022 menemukan bahwa sekitar 20 persen warga mengaku sebagai anggota NU. Jika pemilih Indonesia 2024 sebesar 200 juta, artinya 40 juta di antaranya adalah anggota NU.
"Ini yang menyebabkan semua bakal calon presiden ingin mendekat pada massa NU dengan cara mengajak tokoh-tokohnya untuk bergabung, termasuk menjadi bakal calon wakil presiden," pungkasnya.
Sebagai informasi, Senin (13/2) malam, Prabowo bertemu dengan Khofifah, politisi PKB yang diperkirakan berpotensi menjadi cawapres. Pertemuan dilakukan tertutup. Prabowo mengatakan, dirinya membalas jamuan Khofifah di Gedung Grahadi beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan di Rumah Makan De Soematra, Surabaya itu, dibahas beberapa hal mulai dari sejarah Nahdlatul Ulama (NU) hingga cerita Khofifah memperkenalkan Islam moderat di Timur Tengah.
Bahkan, Prabowo juga memuji dengan mengatakan bahwa Khofifah punya kemampuan di tingkat negara dan bangsa.
"Saya kira beliau salah satu tokoh yang mempunyai kemampuan di tingkat negara dan bangsa," kata Prabowo.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Mungkinkah Prabowo Hadir Langsung ke MK?
Baca SelengkapnyaPejuang PPP akan bergerak lebih masif menangkan pasangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaDebat Pilpres terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Subianto menghargai sikap partai NasDem yang mau kembali rukun setelah Pilpres 2024 selesai.
Baca SelengkapnyaMenang Sengketa Pilpres di MK, Prabowo: Kita Lakukan Persiapan untuk Menghadapi Masa Depan
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaPrabowo membuka semua kekuatan untuk bisa bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, apabila dalam kegiatan tersebut dan melakukan ajakan untuk memilih, hal itu lah yang kemudian dianggap sebagai pelanggaran.
Baca Selengkapnya