Skenario Pengangkatan KRI Nanggala-402: Pakai Balon Udara hingga Dipotong Kecil
Merdeka.com - TNI AL tengah menyiapkan pelbagai skenario pengangkatan KRI Nanggala-402 yang karam di perairan utara Bali pada Rabu (23/4) lalu. Tiga skenario disiapkan TNI AL untuk mengevakuasi kapal selam diawaki 53 prajurit itu dari kedalaman 838 meter perairan utara Bali.
Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal Laksda TNI Muhammad Ali menyebutkan setidaknya beragam macam skenario tengah disiapkan untuk mengangkat KRI Nanggala-402. Posisi kapal yang karam di dalam 838 meter laut cukup menyulitkan proses evakuasi.
"Metode pengajaran ini bermacam-macam bergantung dari kedalaman posisi kapal itu berada di kedalaman posisi kapal itu di posisi berapa. Ini juga mempengaruhi faktor tingkat kesulitan pengangkatan kapal tersebut," kata Ali saat konferensi pers, Selasa (27/4).
Ali menerangkan, upaya pengangkatan kapal selam bukanlah hal yang mudah, seperti kejadian tenggelamnya kapal selam Rusia Kursk pada 12 Agustus 2020. Kapal ini pun baru berhasil diangkat ke Laut Barents setahun kemudian, setelah selama tiga bulan dilakukan persiapan evakuasi kapal selam.
"Kesulitan Rusia mengangkat Kursk bagaimana dia mengangkat itu juga meminta bantuan dari luar, selain asetnya sendiri juga meminta bantuan dari luar," ujar dia.
Oleh karena itu, Ali mengatakan bila ada beberapa metode yang nanti akan digunakan untuk mengevakuasi KRI Nanggala-402. Salah satunya dengan menusuk bagian kapal lalu mengangkat atau menggunakan balon udara.
"Mengangkatnya ada yang mengangkat menusuk kemudian mengait sehingga mengangkat secara perlahan. Ada yang menggunakan balon udara," kata Ali.
"Ada yang menggunakan selang yang kemudian dihubungkan tangki pemberat pokok (TPP) yang kemudian dihembuskan ke dalamnya. Sehingga air itu terbuang dan itu semua tergantung kondisi kapal di bawah laut, kalau sudah hancur sedikit sulit mungkin ngangkatnya dengan cara memakai selang," tambahnya.
Atau bahkan, menurut Ali, skenario pengangkatan bisa juga dilakukan seperti kapal selam Kursk milik Rusia, dengan dipotong menjadi bagian lebih kecil yang lalu diangkat secara satu per satu dengan alat pengait.
"Mungkin ngangkatnya seperti Kursk, dia dirusak sekalian tapi sebagian besar bisa terangkat," kata dia.
"Nah semua rencana ini kita masih diskusikan bagaimana cara mengangkat, karena kedalamnya tidak dangkal ini. Lebih dalam dari kejadian kapal Selam Argentina ARA San Juan (yang tenggelam 800 meter), ini (KRI Nanggala) 838 meter itu evakuasinya," imbuhnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat ini pun telah ditemukan dan untuk ke-53 personilnya telah dinyatakan gugur. Hal itu setelah insiden hilang kontak yang terjadi pada Rabu (21/4) lalu.
Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang Kapal KM Ciremai yang nekad menceburkan diri ke lautan dan diselamatkan oleh sosok prajurit TNI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Basarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaKapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca Selengkapnya