Sikap PAN & PKS lebih fokus Pileg dinilai realistis
Merdeka.com - Sejumlah kader PAN menolak mendukung Prabowo-Sandi karena dianggap tidak merepresentasasikan partainya. Hal ini diungkapkan Sekjen PAN, Eddy Soeparno beberapa waktu lalu.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai sikap PAN dan PKS yang lebih memilih fokus pada Pileg ketimbang Pilpres realistis. Sebab, jika mereka fokus ke Pileg maka yang akan diuntungkan adalah perolehan suara partai masing-masing.
"Ini mesti disikapi secara realistis, karena mereka punya alasan bahwa bila mengkampanyekan Prabowo yang diuntungkan adalah Gerindra," kata Ray, Selasa (30/10).
Apalagi, kata dia, saat ini parliementary threshold mencapai empat persen. Sementara dari survei-survei, perolehan PAN dan PKS hanya sekitar tiga persen.
"Mereka menyadari suara mereka masih tiga persen, dari yang dibutuhkan yakni empat persen. Kalau tidak mereka tidak akan lolos," katanya.
Selain itu, dia menilai PAN dan PKS melihat figur Prabowo tak berimbas kepada perolehan suara partai. Karenanya, realistis mereka lebih mengkampanyekan parpol masing-masing.
"Mereka melihat figur Prabowo tak berimbas ke partai, terutama PKS melihat ini," katanya.
Sebelumnya, dalam acara survei Polmark Sekjen PAN, Eddy Soeparno mengatakan calegnya enggan mengkampanyekan Prabowo-Sandi. Alasannya, tidak ada keuntungan bagi PAN.
"Bahkan sekarang, di antara caleg kita yang berjuang di daerah, 'mohon maaf ketum, mohon maaf sekjen. Tetapi di bawah saya mungkin tidak bisa terang-terangan untuk berpartisipasi dalam pemenangan Pak Prabowo. Karena konstituen saya tidak sejalan dengan itu. Jadi mohon maaf'," kata Eddy saat diskusi Polmark di Hotel Veranda, Jakarta Selatan, Kamis (18/10).
Eddy menceritakan, saat rapat kerja nasional beberapa waktu lalu 99 persen kader memang menyatakan dukungan pada paslon nomor 02 yaitu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Namun tiga hari kemudian, Eddy menerima beberapa pesan singkat bentuk dari kekecewaan kader karena yang dipilih sebagai cawapres bukan dari partainya.
"Kalau kita sekarang keluar teriak-teriak Pak Prabowo, yang dapat angin positifnya Gerindra, bukan PAN. Akhirnya tersadarkan ujung-ujungnya kita harus bergerak untuk memenangkan Pileg," kata Eddy.
Sebab itu, Eddy menjelaskan, pihaknya saat ini akan fokus untuk memenangkan bangku di Pileg ketimbang Pilpres 2019. "Jadi ya sekarang bagaimana caranya untuk mendapatkan kursi. Ini yang jadi fokus perhatian kita. Dan ini penting bagi kita. Pertarungan 2019 bagi PAN mungkin partai partai lain adalah pertarungan eksistensi partai," ungkap Eddy.
Eddy juga menjelaskan, saat ini partainya dan partai lain pasti lebih memikirkan untuk lolos di Pileg. Setelah itu, kata Eddy, pihaknya akan menentukan target untuk menambah kursi di DPR untuk jadi di 3 besar atau 5 besar.
"Dan ini tak terjadi pada kita saja. Partai lain yang kadernya tak direpresentasikan di pilpres ini, mereka juga akan berjuang untuk memenangkan legislatif," ungkap Eddy.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Tegaskan Berada di Luar Pemerintahan Jika Kalah Pilpres 2024
Anies menyebut usai hasil rekapitulasi diumumkan KPU barulah pernyataan resmi bakal diungkapkannya.
Baca SelengkapnyaDebat Kelima Pilpres, PKS: Anies Sukses Tunjukkan Fokusnya untuk Kesejahteraan Guru
"Beliau juga sangat peduli dengan kesejahteraan pendidik agar mereka bisa konsentrasi mendidik," kata Presiden PKS
Baca SelengkapnyaAnies Serahkan soal Hak Angket ke Pimpinan Parpol Koalisi
Sejauh ini Anies masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kecurangan Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Mulai Persiapan Debat Pamungkas, Bakal Pakai Strategi Menyerang Lagi?
Anies selalu mengatakan dalam debat Pilpres itu tidak bisa dipelajari secara sesaat.
Baca SelengkapnyaPuan Buka Peluang Ganjar Merapat ke Kubu Anies Bila Pilpres Dua Putaran
Puan menyebut, yang terpenting saat ini Pilpres berjalan baik,lancar dan juga jujur.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaAnies soal Maju Pilgub DKI: Isu untuk Mengalihkan Perhatian dari Pilpres
Anies mengingatkan proses Pilpres 2024 masih belum selesai.
Baca SelengkapnyaUU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali
Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca Selengkapnya