Setahun Gaji Tak Dibayar, 15 ABK Terlantar di Garut Utang ke Warung buat Makan
Merdeka.com - Belasan ABK (anak buah kapal) yang ditelantarkan majikannya, diketahui banyak berutang ke salah satu warung di sekitar rumah mewah tempat mereka tinggal dan bertahan demi mendapatkan haknya. Tidak tanggung-tanggung, utang para ABK ke warung tersebut mencapai Rp 17 juta.
Hj Yulia (53), pemilik warung menjelaskan bahwa awalnya para ABK memang sering jajan di tempatnya. Namun, seiring berjalannya waktu, rupanya para ABK itu kerap berutang dari tempatnya. Setidaknya, ia mencatat bahwa mereka sudah berutang selama satu tahun atau sejak 2019 lalu.
"Awalnya tidak curiga, biasa saja. Tapi saya kagetnya pas tahu utang mereka ini sampai Rp 17 juta. Itu ngutangnya setahun. Sempat kesal juga dan jadinya saya nanya-nanya juga ke mereka kenapa bisa gitu. Tahunya ternyata mereka ini tidak digaji sama bosnya. Ada gajinya yang sampai ratusan juta tapi belum dibayar. Saya jadinya kasihan," jelasnya, Kamis (20/8).
Yulia sendiri mengaku bahwa dirinya mengenal sosok bos para ABK yang berinisial SH. Ia pun kemudian mendatangi SH ke kantor yang tidak begitu jauh dari warungnya itu dan menagih utang para ABK.
Si bos, diungkapkan Yulia, awalnya sempat tidak mau bertanggungjawab atas utang para ABK itu. "Tapi saya bilang saja, katanya uang gaji anak-anak belum bapak bayar. Jadinya dia malu kemudian bayar utang anak-anak ke saya. Sisanya Rp 6 juta belum dibayar lagi," ungkapnya.
Meski menyisakan utang Rp 6 juta, Yulia mengaku kasihan kepada para ABK sehingga ia mengikhlaskan hal tersebut. Bahkan, Yulia pun mengaku sesekali mempersilakan para ABK agar makan di rumahnya. Hal itu ia lakukan karena ia sangat paham dengan kondisi para ABK yang kelaparan dan tidak memiliki uang lantaran gajinya belum dibayar oleh bosnya.
"Saya mah kasihan. Mereka bukan orang sini. Jadi ya saya niatkan ibadah saja, saya tolong semampu saya bisa bantu," ucapnya.
Sisa utang para ABK sendiri, disebut Yulia, akhirnya dilunasi oleh Badan Perlindungan Pegawai Migrasi Indonesia (BP2MI). Kini, para ABK sudah tidak ada di rumah mewah dekat warung Yulia karena dibawa ke kantor UPT BP2MI di Bandung dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Sebelum berangkat, Yulia menyebut bahwa para ABK sempat berpamitan kepadanya. Ia pun sempat tidak kuasa menahan air mata. "Saya sedih. Mereka sudah saya anggap anak sendiri. Apalagi mereka ada yang sudah satu tahunan tinggal di sini karena menuntut haknya," tutupnya.
Sebelumnya, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Rabu (19/8) malam menggerebek sebuah rumah mewah di kawasan Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di lokasi, petugas BP2MI mendapati 15 orang Anak Buah Kapal (ABK) terlantar karena meminta hak dari tempat mereka bekerja.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan, bahwa awalnya pihak BP2MI menerima laporan belasan ABK ditelantarkan majikan. Mendapat laporan tersebut, pihak BP2MI langsung melakukan penggerebekan. "Kita datangi langsung, kita gerebek tempatnya, dan ternyata benar ada 15 ABK yang terlantar di sini," kata Benny, Kamis (20/8).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaAda ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Langkah itu diambil agar warga tetap bisa menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaCerita eks Wagub sempat diremehkan saat memulai budidaya pohon aren.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca Selengkapnya