Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seni Budaya Jaran Kepang Tumbuh Subur di Temanggung

Seni Budaya Jaran Kepang Tumbuh Subur di Temanggung kuda lumping. ©2012 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Seni budaya Tari Jaran Kepang tumbuh subur di Temanggung. Diperkirakan, komunitas tari itu lebih dari 700 sanggar meski yang terdata 350. Dalam perjalanannya, Jaran Kepang Temanggung menerima akulturasi dan asimilasi dengan kesenian dari daerah lain.

Pemerhati seni menilai hal ini harus disikapi dengan bijaksana. Jika tidak dibarengi penguatan pondasi pengetahuan, filosofi, dan nilai aslinya, identitas jaran kepang khas Temanggung akan luruh.

Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Sarasehan Budaya bertema "Pemurnian Jaran Kepang Temanggung" di Dusun Legoksari, Desa Lamuk Gunung, Kabupaten Temanggung, Selasa (25/).

Sarasehan ini bertujuan terciptanya kesepakatan bersama dari para pegiat seni di Temanggung agar Tari Jaran Kepang memiliki identitas sendiri.

"Tata kelola kebudayaan menjadi poin penting agar mendapat perhatian khusus semua pihak," ujar Kepala Seksi Diaspora Kemendikbud, Darwin, saat memberi kata sambutan.

Dalam Sarasehan tersebut, empat peneliti dan pegiat seni menyampaikan paparannya. Mereka adalah dosen Seni Pertunjukkan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Dr. Slamet M. Hum., Dosen Seni Pertunjukkan Dr. Kuswarsantyo M. Hum., Drs. Didik Nuryanto, dan Kartika Mutiara Sari, penggagas Revitalisasi Tari Jaran Kepang.

Menurut Dr. Slamet M. Hum., pengaruh masuknya gerak Tari Rangda Bali dalam Tarian Jaran Kepang Temanggung sah saja. Namun, Temanggung diharapkan memiliki nama yang khas. "Yang saya sudah daftarkan di Jakarta (Direktorat Budaya Identitas Tak Benda) itu Jaranan (jaran = kuda, an = tiruan)," ujarnya.

Ada tiga alasan pemilihan nama Jaranan. "Pertama, jaranan adalah komunitas komunal yang berkembang di Temanggung. Kedua, jaranan yang diidentifikasi memiliki 11 gerakan merupakan khas Mataram. Ketiga, gerak jaran kepang menggambarkan tarian kuda perang sehingga saya menyimpulkan pemilihan nama Jaranan," kata Dr. Slamet.

Berbeda dengan Slamet, Kartika Mutiara Sari mengatakan Tarian Jaran Kepang memiliki 45 gerakan. Pendapatnya bersandar pada hasil komite penetapan Jaran Kepang sebagai Identitas Budaya pada 1972 yang diketuai Budayawan Bagong Kussudiardja.

Sebaliknya, di mata Dr. Kuswarsantyo pemurnian Jaran Kepang Temanggung jangan melupakan generasi milenial yang memiliki cara sendiri dalam mempertahankan warisan budaya itu. Jathilan atau Jaran Kepang di Yogyakarta, katanya, melibatkan seniman jalanan Malioboro.

"Kami bahkan mengajak anak punk. Mereka yang rambutnya berdiri (gaya mohawk), kami buatkan kostum untuk mengakomodasi mereka," ujarnya.

Seniman pertunjukan Temanggung Didik Nuryanto yang mengamati Seni Jaran Kepang sejak 1990-an, sependapat dengan Kuswarsantyo. Saat ini ada komunitas yang mempertahankan jaran kepang klasik, tetapi ada juga komunitas yang terpengaruh gerakan Tari Bali.

"Pertama ke sini, saya lihat ada pengaruh dari wayang orang. Ada yang pakaiannya mirip Kresna, Bima. Lalu ada juga yang gaya prajurit (Mataram). Berikutnya, di zaman orde baru muncul idakeb," katanya. Idakeb adalah Inspeksi Daerah Kebudayaan.

Para pembicara dan 60 peserta Sarasehan Budaya menyepakati dua hal. Pertama, membentuk Tim Perumus yang akan menetapkan ikon Tarian Jarang Kepang, termasuk laku gerak (jogetannya) dan kostum kuda lumping Temanggung. Kedua pemilihan nama Jaranan atau Jaran Kepang akan ditetapkan setelah dikaji Tim Perumus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Temanggung.

Para peneliti berharap, penguatan identitas Jaran Kepang Temanggung bukan hanya pemurnian, tetapi sebagai ikon daerah yang mampu dipasarkan dan menghidupi semua komunitas.

Sarasehan Budaya ini bagian dari Festival Sindoro Sumbing (FSS), sebuah platform Indonesiana. Indonesiana adalah platform kerja sama kebudayaan yang merangkai berbagai festival kebudayaan di berbagai daerah. Indonesiana mencakup bantuan pendanaan, perencanaan, jaringan pelaku budaya tingkat nasional dan internasional, kurasi, publikasi, dan kehumasan.

Sebagai platform kerja sama kebudayaan, Indonesiana diinisasi Direktorat Jenderal Kebudayaan dan melibatkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah, kementerian/lembaga terkait, lembaga filantropi, komunitas, dan para pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Dengan demikian, Indonesiana bukan sekadar festival ataupun rangkaian festival, tetapi jaringan kerja penyelenggaraan rangkaian festival kebudayaan internasional di berbagai daerah.

(mdk/hrs)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tenggang Rasa adalah Sikap Peduli pada Orang Lain, Ini Contohnya

Tenggang Rasa adalah Sikap Peduli pada Orang Lain, Ini Contohnya

Tenggang rasa bentuk penghargaan terhadap perasaan, pemikiran, dan kepentingan orang lain.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Muang Jong, Tradisi Selamat Laut oleh Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung

Mengenal Upacara Muang Jong, Tradisi Selamat Laut oleh Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung

Upacara Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung ini telah masuk daftar Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).

Baca Selengkapnya
Kemendikbud Telusuri Sejarah dan Meneliti Jalur Rempah

Kemendikbud Telusuri Sejarah dan Meneliti Jalur Rempah

Penelusuran jejak Jalur Rempah berupa Cagar Budaya sudah dilakukan sejak tahun 2020 hingga 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kejari Serang Hentikan Penuntutan Kasus Pengembala Ternak Jadi Tersangka karena Lawan Pencuri

Kejari Serang Hentikan Penuntutan Kasus Pengembala Ternak Jadi Tersangka karena Lawan Pencuri

Kejari Serang menyatakan kasus Muhyani tidak layak untuk dilimpahkan ke pengadilan pengembala ternak itu melakukan pembelaan terpaksa.

Baca Selengkapnya
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya
Mengenal Terebang Gebes, Seni Tetabuhan Rebana Khas Tasik yang Bikin Pendengarnya Hilang Kesadaran

Mengenal Terebang Gebes, Seni Tetabuhan Rebana Khas Tasik yang Bikin Pendengarnya Hilang Kesadaran

Pendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.

Baca Selengkapnya
60 Tebak-Tebakan Lucu Jawa, Dijamin Bikin Tertawa Cekikikan

60 Tebak-Tebakan Lucu Jawa, Dijamin Bikin Tertawa Cekikikan

Tebak-tebakan dalam bahasa Jawa dapat menjadi sarana untuk memahami kebudayaan yang satu ini.

Baca Selengkapnya
Ingatkan Pentingnya Sejarah, Kemendagri Minta Jaga Persatuan Jelang Pemilu 2024

Ingatkan Pentingnya Sejarah, Kemendagri Minta Jaga Persatuan Jelang Pemilu 2024

pentingnya pemahaman sejarah kebangsaan sebagai landasan identitas bagi masyarakat Indonesia

Baca Selengkapnya