Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejumlah Pejabat Pemkab Garut Diduga Terlibat Organisasi NII

Sejumlah Pejabat Pemkab Garut Diduga Terlibat Organisasi NII Ilustrasi. ©Istimewa

Merdeka.com - Sejumlah pejabat di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Garut diduga terlibat dalam organisasi Negara Islam Indonesia (NII). Tidak hanya menjadi anggota biasa, salah seorang bahkan disebut menjabat sebagai salah satu gubernur NII.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, Wahyudijaya tidak menampik adanya informasi dugaan keterlibatan sejumlah pejabat pemerintah Kabupaten Garut ke dalam organisasi NII. Namun menurutnya hal tersebut baru indikasi-indikasi saja.

"Berbicara pemahaman itu hiden. Itu tidak serta merta muncul ke permukaan, tapi dari informasi ke informasi. Perlu didukung validitas data. Orientasi pembinaan kembali sebagai aparatur ada kejelasan target dan arah," kata Wahyu, Senin (8/11).

Dalam menyikapi kondisi itu, Wahyu menyebut bahwa tim penanggulangan paham akan bergerak sesuai dengan proporsinya. Seluruh dinas yang ada di Pemkab Garut dilibatkan secara aktif.

"Kita akan coba inventarisasi sesuai dengan kewenangan institusi masing-masing, tapi kembali ke orientasi pembinaan. Kalau kita coba lihat kan yang terpapar itu korban, kecuali levelnya level yang memberi doktrin, yang mengkonsolidasi, barangkali ini ranahnya sudah bukan di pemda lagi," sebutnya.

Selain itu, Wahyu mengatakan bahwa untuk sejumlah warga Garut yang sebelumnya diduga menjadi korban NII saat ini terus dilakukan pengembangan dan pembinaan. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan rapat evaluasi untuk membagi habis tugas sesuai dengan proporsi masing-masing instansi.

"Karena kan walaupun bagaimana yang terpapar ini adalah korban yah. Dan saya kira Pemda harus hadir, kami sudah menginventarisasi untuk anak-anak remaja yang putus sekolah, dan ini nanti akan diberikan pendidikan lanjutan, bisa paket B atau C," katanya.

Untuk kaitannya dengan pemberdayaan korban NII, Wahyu mengaku bahwa pihaknya sudah memiliki rancangan. Target minimalnya adalah mengembalikan para korban NII ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kalau ikrar memang simpul sudah, tapi nampaknya kan ini mungkin yang lain masih terjebak secara psikologis. Barangkali P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) juga akan turun melakukan trauma healing, karena berbicara tentang personel ini menyangkut aspek psikologis," tutup Wahyu.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya
Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur
Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur

Akibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus

Ia menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.

Baca Selengkapnya
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah

"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena
6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena

Ganjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.

Baca Selengkapnya