Merdeka.com - Profesi sebagai polisi masih menjadi idaman banyak anak muda di Tanah Air. Tak jarang, orang tua rela berkorban apapun asalkan anaknya bisa bergabung sebagai keluarga besar Korps Bhayangkara.
Termasuk menggunakan perantara alias calo. Bak gayung bersambut. Besarnya keinginan masyarakat menjadi anggota polisi dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab itu untuk mengeruk keuntungan. Mereka meminta sejumlah uang dengan iming-iming akan memuluskan proses seleksi yang dijalani peserta.
Kasus terbaru. Lima anggota polisi terbukti menjadi calo penerimaan bintara di Polda Jawa Tengah tahun 2022. Mereka berhasil mengumpulkan Rp9 miliar dari jasa calo yang ditawarkannya kepada para pendaftar bintara.
Perbuatan itu membuat mereka disidang etik. Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z, dan Brigadir EW akhirnya diberikan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dan dilanjut proses pidana.
Kasus ini juga mengundang perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Listyo menginstruksikan kelima anggota polisi dihukum berat agar memberikan efek jera sekaligus membuktikan komitmen perubahan Polri.
"Sehingga tidak ada lagi yang bermain-main dengan masalah ini. Karena kita semua sudah serius, saya lihat teman-teman ini sudah luar biasa. Tapi kalau kemudian di luar masih ada bermain-main, menembak di atas kuda, mau apa jadinya kita? Tetap persepsi selalu akan begitu," tegas Sigit.
Calo Bintara di NTT
Tak hanya di Jawa Tengah, calo penerimaan Polri juga pernah dilakukan oleh anggota polisi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pelaku calo adalah Aipda AA alias Amsal yang dilaporkan ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda NTT pada Selasa (18/10/2022) karena diduga menjadi calo penerimaan Bintara Polri TA 2021.
Aipda AA dilaporkan menjadi calo oleh Junus Dami, pemuda Desa Oebatu, Kabupaten Rote Ndao karena merasa telah ditipu. Ia diminta uang sebesar Rp250 juta dengan jaminan akan diloloskan sebagai anggota Bintara Polri tahun 2021 lalu. Namun pada akhirnya gagal.
Dengan kejadian tersebut, Kapolda NTT Irjen Pol. Johanis Asadoma akan memberikan tindakan tegas terhadap anggotanya yang menjadi calo.
"Sehingga kita bisa menindak tegas oknum-oknum polisi yang mencemarkan nama baik polisi yang merusak citra polisi yang mencari keuntungan melalui percaloan Casis," ujar Irjen Johanis.
Kasus percaloan ini mendapat sorotan banyak pihak. Sebab, bukan kali ini saja aroma tak sedap terendus dari proses seleksi penerimaan calon siswa bintara Polri. IPW bahkan menyebut percaloan ini tidak hanya sebatas polisi berpangkat kompol saja.
DPR berharap dua kasus percaloan ini menjadi pelajaran berharap untuk Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit. Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta agar Jenderal Sigit juga menindak polisi yang menjadi calo kenaikan pangkat dan mutasi di lembaga itu.
"Apresiasi langkah tegas Kapolri yang langsung turun tangan berantas oknum suap di dalam Sekolah Inspektur Polisi. Sudah saatnya Polri berbenah terkait praktik suap-menyuap ini. Kita harus pastikan bahwa SDM yang dimiliki Polri benar-benar hasil seleksi murni tanpa kecurangan. Selain itu, saya juga minta ke Kapolri agar calo kenaikan pangkat dan mutasi juga ditindak tegas," kata Sahroni dalam siaran tertulis, Selasa (21/3).
Dirinya juga meminta keputusan Kapolri agar menjadi perhatian bagi seluruh jajaran. Politikus Partai NasDem ini ingin para pejabat Polri, terutama para Kapolda, berani menindak tegas para pelaku pelanggaran. Sebab sikap dan komitmen Kapolri sudah tegas untuk potong seluruh anggota yang semena-mena.
"Mohon tindakan tegas Pak Kapolri ini jadi perhatian bagi seluruh jajaran, terutama bagi para Kapolda yang mengatur jajaran di daerahnya masing-masing," kata Sahroni mengakhiri.
Reporter: Alya Fathinah
Advertisement
450 Bus Salawat Siap Antar-Jemput Jemaah Haji Indonesia di Makkah ke Masjidil Haram
Sekitar 54 Menit yang laluLagi Cari Kucing, Warga Malah Temukan Mayat di Rumah 10 Tahun Kosong
Sekitar 1 Jam yang laluKronologi Terbongkarnya Pabrik Ekstasi Rumahan di Semarang
Sekitar 2 Jam yang lalu8.989 Jemaah Haji Indonesia Sudah Masuk Makkah, Salat Jumat Pertama di Masjidil Haram
Sekitar 2 Jam yang laluPembunuhan Pemandu Lagu Karaoke, Pelaku: Nyesel Banget
Sekitar 3 Jam yang laluABG 16 Tahun Disetubuhi 11 Orang Diduga Libatkan Polisi, Ini Reaksi Kapolda Sulteng
Sekitar 3 Jam yang laluMahasiswa Tega Cabuli Bocah Berusia Lima Tahun
Sekitar 4 Jam yang laluWaspada! Begini Cara Pabrik Ekstasi Rumahan Kelabui Warga Sekitar
Sekitar 4 Jam yang laluJawab Permintaan Keluarga, Polri Tegaskan Kasus Bripka Arfan Ditangani Polda Sumut
Sekitar 4 Jam yang laluKepala Kampung di Jayapura Daftar Bacaleg, DPMPK Diminta Tak Cairkan Dana Desa
Sekitar 5 Jam yang laluGara-Gara Ulah Bule, Pendaki Dilarang Mendaki Gunung di Bali
Sekitar 6 Jam yang laluBerangkatkan 150 Petugas Haji Tambahan, Kemenag Ingin Maksimal Layani Jemaah Lansia
Sekitar 6 Jam yang laluPuluhan Ribu Caleg NasDem Jadi Jubir Pemenangan Anies
Sekitar 7 Jam yang laluMegawati Ungkap Sosok Cawapres Ganjar
Sekitar 7 Jam yang laluABG 16 Tahun Diperkosa 11 Orang, Polri: Harus Ditangani Sampai Tuntas
Sekitar 8 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 20 Jam yang laluVIDEO: Kronologi Polisi Tangkap Teroris KKB Papua Penembak Brimob
Sekitar 1 Hari yang laluMinim Bukti, Polisi Pelaku Persetubuhan Anak di Parimo Sulteng Belum Jadi Tersangka
Sekitar 1 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 20 Jam yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 20 Jam yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 3 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 4 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 20 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 3 Hari yang laluSkuad Persib Dijadwalkan Jalani Tes Medis Sebelum Arungi Liga 1 2023 / 2024
Sekitar 7 Jam yang laluLiga 1: Berkandang Sementara di Stadion Dipta, Arema FC Harap Ada Dukungan Suporter
Sekitar 10 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami