Sebelum tewas, kakek Pica empat kali hubungan intim sama selingkuhan
Merdeka.com - Isak tangis Niluh Dersih (57) terus saja mengiringi saat jajaran Reskrim Polres Jembrana melakukan olah tempat kejadian perkara di hotel Sila Asih, kamar nomor 6. Di tempat itu, korban Nengah Pica (57) tewas usai berhubungan badan dengan dirinya, Jumat (5/8) petang.
Sambil bersandar di tubuh seorang Polwan, Dersih mulai menceritakan kisah cinta terlarangnya dengan korban. Dersih mengaku baru berpacaran dengan pria asal Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat, Negara itu sejak tiga bulan lalu.
Wanita yang mengaku masih memiliki suami dan anak serta cucu ini mengenal korban karena kebetulan istri korban adalah tetangganya sendiri. Hubungan itu berawal dari pesan singkat dan telepon-teleponan, hingga akhirnya mereka sepakat menjalin hubungan gelap.
"Selama berpacaran, kami sudah melakukan hubungan badan empat kali. Setahu saya setiap berhubungan badan dia (korban) tidak pernah minum obat kuat," tutur Dersih kepada polisi.
Saat kejadian nahas itu, menurut wanita asal Desa Manistutu, Kecamatan Melaya ini mereka telah usai melakukan hubungan badan sebanyak satu kali. Namun menurut Dersih, mereka berhubungan hanya lima menit karena korban keburu keluar sperma.
"Setelah berhubungan dia langsung ke kamar mandi. Katanya mau mandi, tapi saya dengar ada benda jatuh. Saya kira gayung yang jatuh. Saya tetap nunggu di tempat tidur belum berpakaian," aku Dersih.
Namun setelah 15 menit tidak keluar kamar mandi dan tidak terdengar suara air, Dersih curiga dan mengeceknya. Alahkah kagetnya melihat kekasih gelapnya tergeletak tak bernyawa masih terbalut handuk.
Pica menurut Dersih selain sebagai buruh bangunan, juga diketahui sebagai Kelian Adat Puana yang juga telah memiliki istri dan anak-anak. Dersih mengaku sangat mencintai korban, meskipun baru menjalani hubungan gelap selama tiga bulan.
Perbekel Tegal Badeng Barat I Made Sudiana dikonfirmasi, membenarkan jika korban adalah warganya. Dia juga membenarkan kalau kesehariannya korban menjabat sebagai Kelian Adat di Banjar Adat Puana, Desa Pakraman Tegal Badeng Barat.
Semasa hidupnya, korban dikenal sebagai sosok yang rajin dan giat dalam kegiatan-kegiatan Adat di Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat. Selain berprofesi sebagai Kelian Adat, dalam kesehariannya korban juga berprofesi sebagai pekerja bangunan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaAdi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaLama menjalani hubungan, membuat pria ini mendapat reaksi tak terduga dari keluarga mantan saat menghadiri pernikahan sang cewek tercintanya dengan pria lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada pertengahan 2023, korban memutuskan tidak ingin melanjutkan hubungan mereka.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaHubungan ini membuat salah satu pihak merasa tidak didukung, direndahkan, atau diserang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca Selengkapnya