SBY minta Setgab kawal rencana kenaikan BBM
Merdeka.com - Presiden SBY akhirnya selesai melakukan pertemuan dengan seluruh Ketua Umum Partai Koalisi yang tergabung dalam Setgab. Dalam pertemuan tersebut, SBY meminta semua partai koalisi mengawal rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada April mendatang.
"Pemerintah yang saya pimpin bersama Bapak Boediono adalah pemerintahan yang dibangun oleh partai politik koalisi. Tentu ada misi dari pimpinan parpol untuk merumuskan kebijaksanaan yang terbaik," kata SBY dalam pidatonya di Cikeas, Bogor, Rabu (14/3).
Saat berpidato SBY tampak mengenakan batik biru lengan panjang. SBY tampak didampingi enam Ketua Umum Parpol Koalisi serta menteri-menteri bidang perekonomian.
Mengingat pemerintahan yang saling menopang tersebut, SBY berharap semua pihak bekerja sama mengawal rencana kenaikan BBM ini. SBY juga menegaskan pertemuan malam ini tidak menggantikan forum antara pemerintah dan DPR sebagaimana diatur Undang-undang.
"Oleh karena ini kita harap semua parpol koalisi mengawal dan mengamankan rencana ini agar berjalan dengan baik," tambahnya.
Pertemuan ini digelar pukul 19.30 WIB, Rabu (14/3). Pertemuan Setgab ini membahas rencana kenaikan BBM.
Selain Anas Urbaningrum, tampak hadir, Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketum PPP Suryadharma Ali, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan perwakilan dari Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edy. Selain itu, hadir pula Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menkoperekonomian Hatta Rajasa dan Menteri ESDM Jero Wacik
(mdk/lis)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaWarga dan wisatawan dilarang berenang karena berpotensi terseret.
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnya