Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satu keluarga jalani tes DNA di RS Polri, diduga keluarga Afif

Satu keluarga jalani tes DNA di RS Polri, diduga keluarga Afif Keluarga Afif di RS Polri. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Sore ini satu keluarga mendatangi Posko Antemortem RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk menjalani tes DNA. Diduga mereka adalah keluarga dari Sunakim alias Afif, terduga teroris yang beraksi di Sarinah, Kamis (14/1) lalu.

Pantauan merdeka.com, Sabtu (16/1) satu keluarga ini terdiri seorang pria dan istrinya yang diduga orangtua Afif, lalu seorang wanita bercadar yang diduga istri Afif dan anaknya berusia sekitar 6 tahun. Saat pemeriksaan terlihat map warna oranye bertuliskan 'Sunakim alas Afif' yang dibawa petugas ketika mendampingi keluarga ini.

Namun keluarga ini enggan memberikan komentar. Begitu juga dengan pihak kepolisian yang mengawal jalannya tes DNA.

Satu keluarga tersebut terlihat masuk ke dalam salah satu ruangan di Posko Antemortem. Wartawan pun tidak diperkenankan masuk ke dalam.

Sebelumnya Polda Metro jaya merilis 7 korban tewas dalam kasus teror di Sarinah. Dari tujuh yang meninggal, lima di antaranya terduga pelaku teroris.

1. Rico Hermawan, jenis kelamin laki-laki, tahun kelahiran 1995, diidentifikasi sebagai warga sipil, diperkuat dari rekaman CCTV, terlihat warga Jakarta bersama dengan polantas menuju pos untuk perkiraan terkena tilang.

2. Sugito, tahun kelahiran 1973, terduga kemungkinan pelaku teroris, karena bisa jadi kemungkinan warga sipil, masih diselidiki lebih lanjut, bukti identitas otentik dari sidik jari.

3. Dian Joni Kurniadi, tahun kelahiran 1990, jenis kelamin laki-laki, statusnya diduga pelaku, identifikasi dari sidik jari. Korban meninggal di depan halaman Starbucks:

4. Afif, alias Sunakim, diduga pelaku, luka tembak, identifikasi dari sidik jari, ciri memakai topi dan kaos biru.

5. Amel Quali Taher, warga negara Kanada, laki-laki, tahun kelahiran 1946, korban meninggal ditembak oleh pelaku, identitas dikenali karena ada paspor di sakunya.

6. Muhammad Ali, diduga pelaku, laki-laki, tahun kelahiran 1976, lokasi meninggal di depan Starbucks. Identifikasi otentik dari sidik jari. Terduga teroris meninggal di dalam Starbucks:

7. Ahmad Muhazin, diduga pelaku bom bunuh diri di dalam Starbucks, karena ditemukan luka khas di perut hingga dada akibat pusat ledakan.

Dari identifikasi tersebut tujuh orang yang meninggal, empat diduga pelaku, satu masih mungkin diduga pelaku (Sugito), dan dua warga sipil (satu WNA dan satu WNI).

Polda Metro menjelaskan untuk informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah adanya hasil terbaru dari penyidikan. Hingga saat ini total korban adalah 33 orang, termasuk tujuh meninggal dunia.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perwira TNI & Polri ini Punya Nama Sama, Artinya Sungguh Luar Biasa
Perwira TNI & Polri ini Punya Nama Sama, Artinya Sungguh Luar Biasa

Keduanya mempunyai nama yang sama. Jika diartikan, nama mereka memiliki arti yang sungguh luar biasa.

Baca Selengkapnya
Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya

Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya

Baca Selengkapnya
Cocokkan Data Mayat Mr X dengan Mantan Casis TNI AL Iwan Sutrisman, Polisi Tunggu Orang Tua Korban untuk Tes DNA
Cocokkan Data Mayat Mr X dengan Mantan Casis TNI AL Iwan Sutrisman, Polisi Tunggu Orang Tua Korban untuk Tes DNA

Polisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik
Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik

Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.

Baca Selengkapnya
Tujuh Korban Kebakaran di Mampang Prapatan Teridentifikasi: 4 Orang Satu Keluarga dan 3 ART
Tujuh Korban Kebakaran di Mampang Prapatan Teridentifikasi: 4 Orang Satu Keluarga dan 3 ART

Pihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri
Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Raffi Ahmad Sekeluarga Gelar Pengajian da Doa Bersama, Penampilan Nagita Adem Banget
Jelang Pencoblosan, Raffi Ahmad Sekeluarga Gelar Pengajian da Doa Bersama, Penampilan Nagita Adem Banget

Seperti diketahui beberapa anggota keluarga dari Raffi Ahmad maju sebagai caleg di Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga dari Ayah, ibu sampai Anak-anaknya Jadi Polisi, Rumah Serasa Polda
Satu Keluarga dari Ayah, ibu sampai Anak-anaknya Jadi Polisi, Rumah Serasa Polda

Kedua orangtua menjadi polisi, rupanya hal tersebut membuat sang buah hati turut meniru.

Baca Selengkapnya
Polisi Gali Kembali Makam Casis TNI di Sawahlunto yang Dibunuh Serda Adan
Polisi Gali Kembali Makam Casis TNI di Sawahlunto yang Dibunuh Serda Adan

Kapolda mengatakan untuk pengambilan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), maka dapat dilihat atau dipastikan dengan mendalami struktur gigi jenazah.

Baca Selengkapnya