Satu keluarga di Jember ditemukan tewas misterius di dalam rumah
Merdeka.com - Warga Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Jember Jawa Timur dihebohkan dengan penemuan mayat satu keluarga tetangga mereka. Wasis (48) lalu istrinya Saibah (42) dan anak bungsunya Ratih ditemukan tewas di dalam rumah mereka. Saat ditemukan, kondisinya sudah membusuk.
Satu keluarga ini ditemukan tewas setelah para tetangga mencium bau menyengat dari rumah Wasis. Tetangga awalnya mengira bau busuk itu berasal dari bangkai binatang. Namun setelah ditelusuri, bau tersebut datang dari rumah Wasis.
Warga berusaha membuka rumah Wasis namun dikunci dari dalam. Warga dan perangkat desa setempat lalu menghubungi petugas Polsek Arjasa. Polisi yang datang lalu mencongkel jendela untuk bisa masuk ke dalam rumah Wasis.
"Pas ditemukan ketiganya sudah meninggal. Kondisinya sudah berbau busuk, jadi sudah meninggal beberapa hari," ujar Aiptu Asyanto, petugas Polres Arjasa kepada merdeka.com, Rabu (11/3).
Anehnya tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh ketiganya. Polisi juga tidak menemukan cairan atau makanan mengandung racun yang mengindikasikan bunuh diri.
Saat ditemukan, mayat satu keluarga ini berada di dalam ruang keluarga di atas kasus. Saat ditemukan, Wasis tewas dalam posisi duduk di atas kasur dan bersandar pada tembok. Sementara Ratih, putrinya, tewas terlentang dalam pangkuan Wasis.
Sementara itu Saibah, istri Wasis, ditemukan tewas dalam kondisi miring dengan kepala di atas bantal yang ada di ujung kasur yang diduduki Wasis.
"Jenazah sudah dibawa ke ke RSD dr Soebandi, Jember untuk diautopsi. Sampai sekarang hasilnya belum keluar," jelas Asyanto.
Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus ini. Diduga satu keluarga ini tewas setelah menghirup gas buang genset. Wasis memang baru membeli mesin genset. Wasis dan anak istrinya memang tewas tak jauh dari genset.
"Belum tahu pastinya meninggal karena genset atau apa karena hasil lab belum keluar," pungkas Asyanto.
Dari informasi yang dihimpun, Wasis tinggal di rumah bersama istri dan Ratih si anak bungsu, sementara anak pertama dan kedua merantau ke Jakarta. Kematian satu keluarga secara misterius ini pun membuat gempar warga sekitar.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca Selengkapnya