Merdeka.com - Observatorium Bosscha yang berada di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah berusia 100 tahun. Namun, dalam perkembangannya ada beragam tantangan yang dihadapi.
Kawasan Lembang menjadi salah satu destinasi wisata yang akhirnya berdampak pada peningkatan polusi cahaya. Hal itu berpengaruh pada akurasi pengamatan objek-objek astronomi maupun fenomena terkait.
Padahal, Bosscha memiliki keistimewaan karena berada di daerah ekuator yang bisa melihat belahan langit utara (northern hemisphere) maupun belahan langit selatan (southern hemisphere).
Tahun 2021, Observatorium Bosscha ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya peringkat kabupaten melalui surat Keputusan Bupati Bandung Barat 188.45/Kep.731-Disparbud/2021.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, akan segera memperkuatnya Observatorium Bosscha menjadikan cagar budaya. Sehingga dari sisi kawasan lebih terlindungi dan juga fungsi penelitian tetap bisa berjalan baik.
"Sedang persiapan menjadi (kawasan) cagar budaya supaya nanti kawasan ini bisa dilestarikan. Sehingga tujuan utama menghasilkan kajian-kajian dan temuan tidak terganggu oleh perkembangan ekonomi atau perkembangan pembangunan yang menggerus wilayah di sini," katanya pada acara Peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha di Observatorium Bosscha, Lembang, KBB, Senin (30/1).
Upaya lainnya adalah membuat zonasi master plan yang terus diperbarui. Sehingga, perkembangan perekonomian di wilayah tersebut tetap bisa berjalan namun tetap seimbang untuk kebutuhan penelitian.
Kemudian, Ridwan Kamil berjanji selain memberikan dukungan secara aturan, tetapi juga pendanaan. Walaupun, dia menyebutnya secara rinci.
“Nantinya akan membuat dukungan dukungan anggaran, dukungan-dukungan peraturan bisa hadir di tempat ini karena ini diakui sebagai salah satu objek dunia,” terangnya
Hal mengenai perlindungan kawasan dan pendanaan sempat disinggung oleh Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Satryo S. Brodjonegoro. Padahal, banyak para astronomer di tempat lain yang ingin bekerjasama dengan Observatorium Bosscha karena posisinya yang ideal.
"Namun terkadang pengamatan ini sulit dilakukan karena polusi akibat pengembangan tata ruang yang berubah dari kondisi idealnya saat ini (Bosscha) didirikan," ungkap Satryo.
Soal dukungan pendanaan yang kurang pun, dia menceritakan salah satu pengalamannya. Saat berada di Direktorat Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, dirinya mencoba mencari dana untuk pengembangan ilmu ini ke legislatif. Namun, usahanya tidak membuahkan hasil.
"Saya ditanya apa manfaat untuk ekonomi. Saya bilang kalau hanya (pikirkan) ekonomi saja, kita tidak akan maju. Kalau mikirin ekonomi ya dagang saya sudah," ungkap Satryo seraya menyebut kerap mencari pendanaan alternatif bersama koleganya agar penelitian dan kegiatan lain tetap bisa berjalan.
"Semoga ke depan pembuat kebijakan peduli dengan sains termasuk astronomi," harapnya.
Sementara itu, Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah berencana membangun pusat studi kebumian dan antariksa. Hanya saja, dia mengakui rencana ini tidak mudah direalisasikan karena membutuhkan komitmen tinggi dan pendanaan yang tak sedikit.
"Kita sudah ada gambaran dan cita-cita. Ini dikomunikasikan ke beberapa sponsor karena merasa penting semua gotong royong untuk jadikan Bandung sebagai rumah sains lagi," ujarnya.
Kemudian, mengenai dampak polusi terhadap akurasi pengamatan harus diselesaikan bersama-sama. Apalagi keberadaan Bosscha merupakan kepentingan nasional
"Memang kondisinya tidak ideal sekarang tapi itu jadi tantangan seluruh dunia di masa ke masa," tutupnya.
Advertisement
Dari informasi yang berhasil dihimpun, sejarah panjang Observatorium Bosscha dimulai pada1920 dengan pembentukan Nederlands Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) yang diprakarsai dan dipimpin oleh K. A. R. Bosscha untuk menghimpun sumber daya, pemikiran, dan persiapan untuk mendirikan fasilitas pengamatan astronomi.
Pada 1 Januari 1923 Observatorium Bosscha diresmikan dan menjadi perintis astronomi modern di Asia Tenggara dengan mengambil astrofisika bintang sebagai topik riset utama, dengan dorongan terobosan sains fisika dunia pada awal abad ke-20.
Teleskop refraktor ganda Zeiss dihadiahkan oleh K.A.R. Bosscha kepada Observatorium Bosscha pada tahun 1928, yang menjadikan observatorium ini terbesar ketiga dan termodern di bumi bagian Selatan pada era itu.
Saat ini sebagai bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung, Observatorium Bosscha menjalankan amanah Tridharma Perguruan Tinggi dengan lingkup pekerjaan penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.
Penelitian mencakup di antaranya pengamatan bulan, matahari, tata surya, bintang, dan galaksi Bima Sakti.
Aspek pendidikan, Bosscha mendukung program S1, S2, dan S3 program studi astronomi serta memfasilitasi penelitian tugas akhir, tesis, dan lain - lain untuk mahasiswa ITB dan luar ITB.
Sementara pengabdian masyarakat mencakup pengembangan materi dan metode penyampaian edukasi astronomi sebagai sains, dan pemberian berbagai layanan edukasi untuk sekolah dan masyarakat umum, daring maupun luring. [fik]
Baca juga:
CEK FAKTA: Ridwan Kamil Deklarasi Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024?
Deretan Publik Figur Hadir di Pernikahan Kiky Saputri, dari Raffi hingga Erick Thohir
Airlangga Beri Tugas Berat untuk Ridwan Kamil: Menangkan Dapil Jawa 1
Golkar Tegaskan Meski Ridwan Kamil Gabung Tetap Usung Airlangga Sebagai Capres
Ridwan Kamil Pastikan Perayaan Imlek Kondusif
Figur Airlangga Dianggap Buat Ridwan Kamil dan Soekarwo Gabung Golkar
Pilih Pilgub Jabar atau DKI Jakarta 2024? Ini Jawaban Ridwan Kamil
Tunggu Putusan FIFA soal Piala Dunia U-20, Gibran: Persiapan Penutupan Jalan Terus
Sekitar 14 Menit yang laluKAI Daop 6 Yogyakarta Buka Pendaftaran Angkut Motor Gratis saat Mudik, Ini Caranya
Sekitar 29 Menit yang laluImbas Fluktuasi Harga Sembako, Kapolri Salurkan 50 Ton Beras untuk Masyarakat NTT
Sekitar 38 Menit yang laluRidwan Kamil Soroti Kenaikan Tidak Wajar Harga Komoditas Pangan di Tiga Daerah
Sekitar 54 Menit yang laluJumlah Tenaga Kerja Asing di Bali Capai 3.600, Banyak Bekerja di Sektor Pariwisata
Sekitar 59 Menit yang laluPamor DPD RI Anjlok, Sultan: Keterbatasan Wewenang Tak Membuat Semangat Kami Surut
Sekitar 1 Jam yang laluViral Video Perampok Rampas Uang Rp100 Juta di Cilacap, Dua Korban Ditembak
Sekitar 1 Jam yang laluJual Bubuk Mercon, Tiga Pria Ditangkap di Malang
Sekitar 1 Jam yang laluRatusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh Timur, Jejak Kapal Pengangkut Hilang
Sekitar 1 Jam yang laluGaleri Rasulullah di Masjid Al-Jabbar Resmi Dibuka, Saat Ini Bisa Dikunjungi Gratis
Sekitar 1 Jam yang laluKomisi II DPR Khawatir Putusan Gugatan Partai Prima Berujung Penundaan Pemilu
Sekitar 1 Jam yang laluPuluhan Bule di Bali Ditilang Polisi, Ini Penyebabnya
Sekitar 2 Jam yang laluKPK Dalami Korupsi Barang Kena Cukai di Tanjung Pinang, Kerugian Negara Rp250 M Lebih
Sekitar 2 Jam yang laluTipu Nasabah KSP Indosurya, Wanita Ngaku Pengacara Ditahan
Sekitar 2 Jam yang laluSederet Kasus Polisi Nyambi jadi Calo Penerimaan Bintara Polri
Sekitar 6 Jam yang laluKasatlantas Polres Malang Diperiksa Usai Viral Pamer Barang Mewah
Sekitar 9 Jam yang laluKepercayaan Publik Meningkat, Polri Janji Terus Evaluasi Kinerja
Sekitar 9 Jam yang lalu5 Fakta Terbaru Kasus Kematian Bripka Arfan Saragih, Temukan Satu Orang Saksi
Sekitar 11 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 4 Jam yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 3 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 3 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 4 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 4 Minggu yang laluHasil BRI Liga 1: Dengan 10 Pemain, Bali United Pecundangi Arema FC
Sekitar 1 Jam yang laluLink Live Streaming BRI Liga 1: Arema FC Vs Bali United di Vidio
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami