Satgas Sebut Kandidat Vaksin Covid-19 Masih Uji Klinis Fase 3
Merdeka.com - Kandidat vaksin virus corona atau Covid-19 masih uji klinis dan memasuki fase 3. Fase tersebut untuk mengetahui mengenai keamanan, hingga dosis yang tepat agar dapat digunakan untuk manusia secara efektif.
"Saat ini kandidat-kandidat vaksin sedang dalam uji klinis fase 3 untuk memastikan keamanan, efek samping dan juga rentang dosis aman," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan untuk melalui video YouTube BNPB pada Kamis (29/10).
Setelah uji klinis selesai, hasilnya akan dikirim ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dilakukan analisa agar izin penggunaan dapat diterbitkan. Lanjut dia, pemerintah tetap berpedoman dengan standar kesehatan yang ada.
"Pada prinsipnya pemerintah menekankan agar upaya pengembangan vaksin ini dapat dilakukan secara hati-hati dan tidak terburu-buru dan tetap berpedoman pada standar kesehatan," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, mengungkap beberapa tantangan yang harus dihadapi para peneliti untuk mengembangkan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Dalam dialog yang disiarkan dari Graha BNPB, Jakarta pada Selasa lalu, Bambang mengatakan bahwa tantangan pertama adalah riset vaksin Covid-19 saat ini berbeda dari penelitian vaksin biasanya.
"Riset vaksin Covid-19 saat ini di luar pakemnya, di luar kebiasaannya," kata Bambang dikutip Kamis (29/10/).
"Karena biasanya, riset terkait vaksin itu memakan waktu yang sangat lama."
Ia mencontohkan, beberapa penyakit seperti HIV, Ebola, dan Zika, hingga saat ini belum ada vaksinnya.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaPemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya