Satgas: Pemerintah Pantau Perkembangan Varian Baru Covid-19
Merdeka.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan pemerintah memantau perkembangan varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris. Varian baru Covid-19 ini disebut-sebut bisa menyebar lebih cepat.
"Pemerintah terus mengikuti perkembangan varian Covid-19 yang saat ini muncul di Inggris," ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12).
Wiku menyebut, pemerintah akan mengkaji sekuens atau urutan genom dari varian baru virus SARS-CoV-2 itu. Bila hasilnya ditemukan, pemerintah segera mengambil tindakan.
Mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 ke Tanah Air, pemerintah memperkuat surveillance. Di sisi lain, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun.
"Protokol kesehatan merupakan upaya pencegahan yang penting dan mudah dilakukan sehingga kita dapat melindungi diri sendiri dan orang terdekat dari Covid-19," sambungnya.
Selain itu, Wiku meminta pemerintah daerah memasifkan langkah 3T, yakni tracing (pelacakan) testing (pemeriksaan) dan treatment (perawatan).
"3T ini penting sehingga deteksi dini dapat dilakukan kepada masyarakat dan kontak eratnya yang positif Covid-19 dan dapat segera memperoleh penanganan yang baik dan sesuai standar untuk meningkatkan peluang kesembuhan," tutup Wiku.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca Selengkapnya