Santri di Surabaya dianiaya hingga tewas karena dituduh mencuri uang
Merdeka.com - Motif para tersangka menganiaya hingga menyebabkan MI alias Ubet, santri Pondok Pesantren Darussalam, Jalan Tambak Anakan Surabaya tewas terungkap. Korban dituduh mencuri uang Rp 100 ribu milik salah satu tersangka. Hal ini terungkap setelah polisi memeriksa tujuh saksi dan empat tersangka berinisial TH, MA, SIS Dan MZ.
"Salah satu di antara pelaku ini mengaku kehilangan uang. Kemudian korban dituduh dan dihajar sampai mengaku," terang Kapolsek Simokerto Kompol Masdawati Saragih, Rabu (6/9).
Korban ditemukan tewas tiga jam kemudian setelah peristiwa pemukulan. Jasadnya ditemukan di dalam kamar. "Korban ditemukan tewas oleh teman sekamarnya di dalam kamar pondok pesantren," ucapnya.
Salah seorang pelaku bernama MZ menceritakan bagaimana dia membabi buta menghajar korban bersama tiga kawannya. Tersangka saat itu memanggil korban dan menginterogasi korban di belakang pondok.
"Saya panggil mas, saya kemudian tendang kepalanya lalu pukul dadanya, sampai berulang-ulang bersama tiga teman saya ini," aku MZ.
Dari empat tersangka, tiga di antaranya berusia di bawah 17 tahun. Sedangkan, untuk tersangka dewasa yakni MZ ditahan di Polsek Simokerto.
Keempatnya dijerat pasal 170 KUHP tentang Penganiayaan secara bersama-sama, hingga mengakibatkan korban meninggal. Ancaman hukumannya di atas 7 tahun penjara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaPihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap Jumat, ia bersedekah di Surabaya, Gresik, dan Situbondo
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif sementara pembunuhan Wanita dalam koper yang ditemukan di Kalimalang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPengacara dan keluarga menemukan banyak kejanggalan dalam kasus kematin santri AH.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan belum diketahui. Usai membunuh, pelaku melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaKasus kematian santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, yang bernama Airul Harapan masih penuh misteri.
Baca Selengkapnya