Sandi Soal Pria Ancam Penggal Kepala Jokowi: Di Bulan Suci, Sampaikan yang Sejuk
Merdeka.com - Polisi telah menangkap HS, pria yang mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan unjuk rasa di depan Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (10/5) lalu. HS ditangkap di kawasan Parung, Bogor, Jawa Barat.
Menanggapi hal itu, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno tak ingin berkomentar terlalu banyak. Sebab, dia tak terlalu mengetahui secara persis kejadian tersebut.
"Saya enggak terlalu mengerti konteksnya, tapi harus dalam jalur hukum, semua harus dalam koridor hukum," kata Sandiaga di Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat, Minggu (12/5).
Dia meminta kepada semua pihak agar tetap menyampaikan aspirasi dengan kata-kata yang sejuk. Terlebih, saat ini sedang menjalani ibadah puasa.
"Dalam bulan suci kita harus menyampaikan yang sejuk-sejuk, kita pastikan bahwa dalam bulan suci kita katakan yang baik-baik," ujarnya.
"Kita mendorong pemilu dikawal sesuai dengan koridor jujur, adil, bermartabat," sambungnya.
Sebelumnya, Pihak kepolisian menangkap pemuda yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Jokowi saat unjuk rasa depan Bawaslu, Jumat (10/5) lalu. Pelaku berinisial HS diamankan di Parung, Bogor, Jawa Barat.
"Iya kita sudah amankan. Ditangkap di Perumahan Metro, Parung, Kabupaten Bogor, Minggu, 12 Mei 2019, pukul 08.00 WIB," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada merdeka.com, Minggu (12/5).
Menurut Argo, pelaku yang kelahiran Jakarta, 8 Maret 1994 telah melakukan tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara dan tindak pidana di bidang ITE dengan modus pengancaman, pembunuhan terhadap kepala negara.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca Selengkapnya"Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik," kata Sandi
Baca SelengkapnyaJokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain tak mau menyebut nama Kapolri dan Panglima TNI, Jokowi enggan berbicara soal angka.
Baca SelengkapnyaKeberadaan fungsi pengawasan ini untuk memastikan kekuasaan tidak disalahgunakan dan berjalan sesuai dengan konstitusi dan undang-undang.
Baca SelengkapnyaIni kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnya