Sambil menangis, perawat RS National mengaku khilaf & menyesal lecehkan pasien
Merdeka.com - Junaidi Abdilah, perawat Rumah Sakit (RS) National Hospital, Surabaya, Jawa Timur, hanya bisa menangis setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Junaidi menjadi tersangka atas kasus pelecehan seksual terhadap seorang pasien.
Bapak satu anak ini hanya bisa pasrah dan menyesali perbuatannya. "Saya menyesal. Saya minta maaf. Maaf kepada istri saya, maaf ke ibu. Saya ingin minta maaf ke semua teman-teman kerja saya," ucapnya sembari terisak tangis di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (27/1).
Alasan dia nekat melecehkan korban karena tertarik dengan kecantikan pasien yang merupakan istri kedua dari pengacara Yudi Wibowo Subiakto, warga Sukomanunggal Indah, Surabaya.
Kondisi pasien berusia 32 tahun itu yang saat itu dalam keadaan lemah usai menjalani operasi kemudian dia manfaatkan. Kebetulan, saat itu dia mendapat tugas membawa korban ke ruang pemulihan dan saat itulah terjadi perbuatan tak senonoh tersebut selama dua menit.
Saat itu, korban masih dalam kondisi antara sadar dan tidak. Namun korban sempat meronta kesakitan saat dilecehkan. Tapi tersangka cuek. Bahkan kembali menjalankan aksinya ketika si pasien kembali diam.
"Saya khilaf," katanya menyesal.
Terpisah, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan, menegaskan Junaidi akan dijerat menggunakan Pasal 290 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Rudi menegaskan, penetapan status tersangka kepada perawat Junaidi berdasarkan dua alat bukti yang disampaikan penyidik PPA Sat Reskrim Polrestabes Surabaya usai melakukan pemeriksaan selama satu kali 24 jam pada Jumat kemarin.
"Berdasarkan dua alat bukti, JA (Junaidi) kami tetapkan sebagai tersangka. Itu (alat bukti) kami kategorikan kuat untuk menetapkannya sebagai tersangka," terang Rudi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa itu terjadi, pasien yang juga suami korban sedang disuntik hingga tertidur.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca Selengkapnya