Sakit parah, TKI di Taiwan dipulangkan ke Banyuwangi
Merdeka.com - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Sugiayem (36), asal Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dipulangkan ke Tanah Air. Sugiayem dipulangkan lantaran sakit parah, dan selama ini dirawat di rumah sakit Tao yuan, Taiwan.
"Sesuai dengan permintaan TKI dan keluarganya, maka pemerintah memulangkan TKI Sugiayem ke tanah air. Ini adalah salah satu bentuk pelayanan dan perlindungan negara bagi TKI yang bekerja di luar negeri," kata Direktur Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN) Kemnaker Soes Hindharno, di Jakarta, pada Rabu (16/9).
Dari keterangan pihak dokter diketahui bahwa, Sugiayem harus menjalani beberapa pemeriksaan terkait penyumbatan yang terdapat di bagian pembuluh darah otak. Diduga di bagian otaknya terdapat 3 gumpalan yang masih belum diketahui apakah gumpalan itu berupa tumor atau lainnva.
Selama perawatan pihak pemerintah terus mengawal dan memantau perkembangan medis yang bersangkutan. Saat melakukan komunikasi dengan TKI tersebut diketahui, bahwa pihak keluarga berharap Sugiayem segera kembali ke Indonesia untuk melakukan pengobatan lebih lanjut di tanah air.
Soes Hindharno mengatakan TKI tersebut telah pulang ke tanah air pada Selasa (15/9), dengan menggunakan pesawat Eva Air, nomor penerbangan BR231 yang berangkat dari Taoyuan Airport pukul 18.30 waktu setempat. Dia tiba di Bandar Udara Juanda Surabaya pukul 22.35 WIB.
"Pemulangan TKI ini dapat dilakukan setelah semua prosedur kepulangan terpenuhi. Kita juga mempertimbangkan aspek medis dan menunggu kondisi kesehatannya stabil agar kepulangannya bisa berjalan dengan baik," kata Soes seusai melakukan penjemputan langsung di Bandara Juanda, Jawa Timur, Selasa (15/9) malam.
Terkait kondisi korban, kata Soes, pihak airlines membuatkan ruangan khusus yang setara dengan 9 penumpang pesawat serta didampingi 1 orang dokter, 2 orang perawat, beserta Kabid. Ketenagakerjaan KDEI Taipei Devriel Sogia Raflis dengan biaya yang ditanggung Kementerian Ketenagakerjaan RI.
"Kita bersyukur proses kepulangan Sugiayem semalam kemarin dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga Sugiayem dapat bertemu dengan keluarganya meskipun kondisinya masih dalam keadaan sakit dan perlu perawatan lanjutan," katanya.
Turut hadir dalam penjemputan TKI Sugiayem antara lain perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, BP3TKI, Dinas Ketenagakerjaan Jawa Timur dan perwakilan keluarga TKI.
Setelah mendarat, Sugiayem melanjutkan perjalanan menuju kampung halamannya. Namun dengan pertimbangan dan saran dari dokter dan perawat yang mendampinginya, maka Sugiayem langsung dirawat secara intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi untuk menjalani perawatan lanjutan.
"Kita berharap kondisi Sugiayem dapat terus membaik selama perawatan di tanah air. Keberadaaan sanak keluarganya yang telah menanti kedatangannya diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan kesehatannya," ujarnya.
Berdasarkan informasi, pada tanggal 29 Mei 2015, TKI atas nama Sugiayem yang lahir pada 20 Juni 1979 telah datang ke KDEI Taipei untuk konsultasi kelengkapan dokumen untuk kepulangan ke Indonesia.
Dikarenakan status TKI adalah kaburan dan paspor TKI masih aktif, maka disarankan agar TKI segera melapor ke Imigrasi setempat untuk mengurus prosedur lapor diri, membayar denda serta menyiapkan biaya tiket kepulangan ke Indonesia.
Namun tanggal 3 Juni 2015, KDEI Taipei menerima informasi bahwa TKI masuk ke rumah sakit dan dirawat di rumah sakit sejak 1 Juni 2015. Setelah melalui beberapa pemeriksaan, ditemukan adanya penyumbatan pada pembuluh darah di bagian otak yang mengakibatkan TKI mengalami kesulitan dalam berbicara dan melakukan aktifitas sehari-hari.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar orang masih belum mengenal bagaimana tanda-tanda dan gejala tumor otak. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaGelang 'sakit' yang begitu mencuri perhatian dikenakan oleh prajurit TNI AD asal Papua.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meskipun gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain yang lebih umum, penting untuk mengetahui tanda-tanda spesifik yang mungkin mengindikasikan tumor otak
Baca SelengkapnyaAda ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.
Baca SelengkapnyaKondisi hidung gatal bisa disebabkan oleh alergi, iritasi, ISPA, polip, maupun tumor hidung.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaDokter dengan gelar SpOG K.Onk memiliki keahlian khusus dalam menangani tumor dan kanker pada organ reproduksi wanita.
Baca SelengkapnyaSetiap pengobatan memiliki risiko efek samping termasuk terapi radiasi yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu efek samping jangka pendek.
Baca Selengkapnya