Rocky Gerung: Ngapain Menkes Ngantor di Natuna? Kelihatan Pencitraan
Merdeka.com - Akademisi, Rocky Gerung menyoroti kebijakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mengintruksikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk berkantor di Natuna. Hal tersebut berkaitan dengan adanya observasi di Natuna terhadap 238 WNI yang tinggal di Wuhan, kota penyebaran virus Corona.
Hal ini dia sampaikan ketika menghadiri peluncuran buku Mardani Ali Sera yang berjudul #KamiOposisi. Rocky hadir sebagai salah satu sebagai pembicara yang membedah buku tersebut.
Dia mempertanyakan untuk apa Terawan harus berkantor di Natuna. Sebab menurut dia, pelaksanaan observasi di Natuna bisa ditangani oleh petugas lain.
"Wartawan tanya saya apa pendapat Pak Rocky soal penugasan Menteri Kesehatan untuk bermarkas di Natuna. Saya bilang ngapain? Itu kepala satgas saja yang di situ. Ngapain Menteri Kesehatan ada di Natuna," ungkapnya di Ruang Abdul Muis, Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2).
Dia mengatakan, bahwa tugas Menteri Kesehatan adalah membuat kebijakan. Tentu ada banyak tugas yang harus dia jalankan, selain menangani proses observasi di Natuna.
"Menteri kesehatan itu tugasnya bikin policy (kebijakan). Bagaimana kalau tiba-tiba ada pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN? Dia mesti hadir di situ," tegas dia.
"Jadi kelihatannya penugasan itu pun pencitraan. Istana bilang negara hadir. Kenapa Menteri Kesehatan harus di situ. Istana hadir itu dengan policy bukan dengan badan manusia di Natuna," imbuhnya.
Hal-hal semacam inilah, lanjut Rocky, yang harus diperhatikan, didalami dan dikritisi. Dia berharap partai yang telah memutuskan untuk menjadi oposisi dapat menjalankan peran pengawasan dengan baik.
"Oposisi mesti kasih kritik. Bahwa itu berlebihan. Bahkan too good to be true. Dipamerkan sehingga orang nggak percaya lagi, ngapain di situ," tandasnya.
Diketahui, Terawan memutuskan untuk berkantor di Natuna dua minggu sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai menteri kesehatan. Dua minggu adalah masa observasi para WNI yang baru kembali dari Wuhan, China.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaNggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies mengaku akan mengubah fokus kesehatan dari kuratif menjadi promotif, preventif dan kuratif.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan soal bagaimana menciptakan angka harapan hidup untuk masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaSebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia terkait keamanan.
Baca SelengkapnyaTak perlu gegabah dan tergesa-gesa menuju fasilitas kesehatan, beberapa minuman tertentu dapat dijadikan langkah awal dalam mengatasi naiknya asam lambung.
Baca Selengkapnya