Ridwan Kamil Klaim Jabar 10 Kali Lipat Siap Gelar Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengklaim bahwa sumber daya untuk vaksinasi Covid-19 sudah siap. Hanya saja, ia mengusulkan durasi penyuntikan per orang bisa dipercepat.
Jawa Barat sendiri mendapat jatah vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat sebanyak 97.080 ribu dosis. Distribusinya diberikan secara terbatas dalam dua tahap kepada tenaga kesehatan.
"Satu orang mendapat jatah dua dosis, maka kurang lebih 44 ribu tenaga kesehatan yang akan dipilih untuk dua kali penyuntikan, di minggu ketiga bulan Januari ini," kata dia, Selasa (5/11).
"Berita baiknya, vaksinator atau orang yang menyuntik tadinya hanya 1.000 orang, kami latih menjadi 11 ribu orang. Alhamdulillah Provinsi Jabar siap 10 kali lipat, mungkin lebih sehingga kita akan berlimpah tim yang menyuntikkan vaksin, kami mensimulasikan dan memerintahkan bupati dan walikota untuk melakukan simulasi vaksinasi di wilayah masing-masing," ia melanjutkan.
Ia sendiri sudah melakukan simulasi di Depok, di Bogor simulasi sudah dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo, Kabupaten Bekasi simulasi disaksikan langsung oleh Wakil Presiden.
Ia mengusulkan kepada pemerintah pusat agar proses vaksinasi bisa dipercepat. Pasalnya, penyuntikan vaksin yang diprediksi bisa selesai dalam 15 bulan menurut dia terlalu lama.
Solusinya, maksimalkan fasilitas negara seperti gedung TNI Polri untuk dimanfaatkan sebagai tempat vaksinasi. Dengan begitu, proses vaksinasi bisa selesai selama 12 bulan atau bahkan 6 bulan.
"Itu hanya bisa dijawab jika jumlah tempat pemvaksinan di jabar bisa 2 kali lipat, sementara baru 1.100 lokasi kami harap bisa 2000 lokasi. Kalau bisa 2.000 lokasi berarti fasilitas negara, fasilitas TNI dan Polri itu akan kami simulasikan sebagai zona tambahan vaksinasi di Jawa Barat," terang dia.
"Kemudian kami mengusulkan bisakah satu orang tidak 45 menit durasinya, karena itu akan menghabiskan waktu terlalu lama, minimal 30 menit per orang akan membantu penyuntikan pada waktu normal tanpa jam lembur," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, cara kerja sesuai selera tak bisa dilanjutkan lagi.
Baca SelengkapnyaAngka ini diperkirakan naik seperti sebelum pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya