Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ricuh di Lapas Bondowoso Diduga Akibat Petugas Lakukan Pungli

Ricuh di Lapas Bondowoso Diduga Akibat Petugas Lakukan Pungli Pertemuan pimpinan Lapas, Polres dan Kodim Bondowoso terkait kericuhan di dalam Lapas Kelas II B Bon. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kericuhan sempat melanda Lapas Kelas II B Bondowoso, Minggu (06/10). Seorang sipir sempat memukul warga binaan (napi) karena enggan mengikuti apel. Dari hasil pemeriksaan, terungkap beberapa permasalahan di dalam Lapas, di antaranya adalah dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan sipir. Selain itu juga terdapat beberapa hal yang dianggap tidak manusiawi yang dialami warga binaan.

Dari informasi yang dihimpun, kericuhan bermula saat salah satu petugas Lapas Kelas II Bondowoso berinisial AG memukul sejumlah warga binaan berinisial S, NS dan NH. Peristiwa yang terjadi Minggu (6/10) kemarin sore itu karena ketiga narapidana menolak mengikuti apel sore. Diduga ketiga narapidana itu enggan keluar dari ruangan karena asyik berjudi bersama seorang petugas berinisial R.

Aksi pemukulan oleh sipir AG itu kemudian memicu protes dari para warga binaan lainnya. Sempat muncul perlawanan hingga sempat cekcok.

Beruntung, pihak Lapas segera bertindak cepat dengan meminta bantuan TNI-Polri. Sebanyak 50 personel TNI dan Polri kemudian dikerahkan ke dalam lapas.

"Alhamdulillah situasi bisa segera dikendalikan dan cepat kondusif," ujar Kapolres Bondowoso AKBP Febriansyah saat dikonfirmasi, Senin (7/10).

Untuk mencegah peristiwa serupa terulang, dilakukan Apel gabungan dan rapat pimpinan yang melibatkan tiga pimpinan. Yakni pimpinan Lapas Kelas II B Bondowoso, Polres dan Kodim 0822 Bondowoso. Selain Kapolres, turut hadir pula Dandim 0822 Bondowoso Letkol Inf Jadi dalam pertemuan tertutup tersebut.

Dikonfirmasi, Plt Kalapas Bondowoso Mali Jumali menyebut kabar pemukulan tersebut merupakan kesalahpahaman, antara petugas dengan warga binaan karena terlambat datang apel. "Salah penglihatan dari (napi) yang lainnya. Dikira dipukul. Salah paham aja," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (9/10).

Meski demikian, pihak Lapas akan tetap memeriksa dan melakukan tindakan terhadap petugas yang dianggap bersalah. "Kita awali dengan memindahkan ke bagian lainnya. Kemudian kita buat pemeriksaan untuk selanjutnya ada tindakan," jelas Mali Jumali.

Sementara itu, Kapolres Bondowoso mengatakan, kasus pemukulan yang diduga dilakukan oleh petugas akan diselesaikan secara internal. "Itu akan diselesaikan secara internal tentunya kami sifatnya menerima laporan. Kalau ada laporan kepada kami pasti kami tindak lanjuti. Tapi sejauh ini kalau dari pihak internal masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Silahkan tidak masalah," papar Febriansyah.

Dalam pertemuan pimpinan tersebut, menyeruak pengakuan mengejutkan. Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakat (KPLP) Lapas Kelas II B Bondowoso, Masnawi menyebut beberapa tindakan petugas serta kebijakan Lapas yang bisa memicu protes warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Salah satunya adalah adanya dugaan pemotongan 10 persen uang milik warga binaan oleh petugas Lapas. Uang tersebut ditransfer dari keluarga melalui petugas tersebut.

"Jika ada WBP memerlukan transfer, tidak boleh dipotong, yang katanya dipotong 10 persen atau sekian persen," kata Masnawi di depan Plt Kalapas saat rapat koordinasi dengan Forkopimda, di Aula Lapas, Senin (7/10).

Dengan tegas, Masnawi meminta, agar Lapas menjamin tidak ada potongan uang transfer. Apalagi petugas sudah digaji oleh negara. "Transfer uang dari keluarga warga binaan ke warga binaan. Tolong diusut, dari staf jajaran dari Kasi Binadik yang memegang register D, untuk penitipan barang dan uang. Dari sana dibuatkan satu rekening," ungkap Masnawi.

Selain mengungkap praktik pungli, Masnawi juga menyampaikan keluhan Warga binaan. Mulai dari over load hingga air yang sering mati pada dini hari.

Lapas Bondowoso seharusnya diisi sesuai batas kapasitas, yakni 180 orang. "Mungkin karena kebaikan dari Kalapas sebelumnya dinaikkan jadi 250," sambungnya.

Namun parahnya, lanjut Masnawi, kapasitas 180 itu kini diisi hampir 400 orang. Data yang berhasil dihimpun merdeka.com menunjukkan saat ini Lapas Bondowoso menampung 398 WBP.

Karena itu, Masnawi meminta pimpinan Lapas Bondowoso saat ini berani menolak masuknya tambahan warga binaan, agar tidak menambah beban masalah.

"Berarti kan hampir 300 persen. Tolong, tolong, seperti Kalapas definitif sebelumnya, harus menolak. Kalapas sebelumnya berani nolak. Bagaimana ini, sampai hampir 400," tegas Masnawi dengan nada tinggi.

Selain itu, Masnawi juga menyampaikan keluhan warga binaan terkait matinya air pada saat Pukul 00:00 sampai sebelum Subuh, sangat kekurangan.

Hal itu kata dia, dikarenakan fasilitas di Lapas Kelas II B Bondowoso tidak dipenuhi. Bahkan mengalirkan air ke lapas masih menggunakan tenaga manusia.

"Pakai jasa manusia harus ada waktunya, anak-anak (WBP) jam 1 ke atas tidur. Tolong segera dipenuhi, air itu bisa buat salat dan buat mandi. Tolong fasilitas yang lain, seperti CCTV, itu urgent sekali, tolong diperbaiki atau diganti," harap pria yang sudah 40 tahun bekerja di Lapas ini.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kalapas Kelas II B Bondowoso, Mali Jumali membantah pungli potongan 10 persen uang transfer dari keluarga WBP.

"Itu kan hanya pendengaran, dan itu namanya kan orang banyak di dalam. Bisa itu ngomong, ini ngomong, semua ngomong kan mana yang harus kita pedomani. Kita belum bisa memastikan," kata pria asal Jawa Barat ini.

Menurut Mali, petugas yang mengungkapkan tadi hanya mendengar dari salah satu Napi atau WBP saja. "Jadi sulit mas. Bisa saja hanya untuk memancing, di sini bilang berapa persen, berapa persen," ucap Mali.

Namun Mali akan menampung keluhan soal over kapasitas, masalah air dan fasilitas lainnya. "Akan dibicarakan di internal Lapas Kelas II B Bondowoso," pungkas Mali.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berkali-kali Ketahuan Pungli, Pos Polisi Langsung Diubah Jenderal Polri jadi Kantor Provos

Berkali-kali Ketahuan Pungli, Pos Polisi Langsung Diubah Jenderal Polri jadi Kantor Provos

Jenderal polisi berani ubah pos lantas jadi kantor provos usai kerap jadi ladang pungli anggota. Ini sosoknya.

Baca Selengkapnya
Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Baca Selengkapnya
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini

Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini

Bayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.

Baca Selengkapnya
Anggota Kopassus dan Panglima Perang Moro Kagoya Pakai Jaket Loreng, Tiba-tiba Datangi Rumah Sekda di Puncak Jaya Papua

Anggota Kopassus dan Panglima Perang Moro Kagoya Pakai Jaket Loreng, Tiba-tiba Datangi Rumah Sekda di Puncak Jaya Papua

Momen panglima perang Moro dikawal dua anggota Kopassus menghadap Sekda Kabupaten Puncak Jaya. Ada apa?

Baca Selengkapnya
⁠2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'

⁠2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'

Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya
Punya Jalur Pendakian Terpanjang Kedua di Sumatra, Ini 4 Fakta Gunung Patah Bengkulu

Punya Jalur Pendakian Terpanjang Kedua di Sumatra, Ini 4 Fakta Gunung Patah Bengkulu

Gunung Patah mempunyai medan pendakian yang sulit, tutupan hutan yang rapat akan menghambat perjalanan yang bisa berhari-hari.

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Diperiksa Provos Ternyata Ibunya Sendiri, 'Jangan Senyum-senyum, di Rumah di Rumah, Dinas Dinas'

Anggota Polisi Diperiksa Provos Ternyata Ibunya Sendiri, 'Jangan Senyum-senyum, di Rumah di Rumah, Dinas Dinas'

Lantaran anak sesekali tersenyum melihat aksi ibunya saat berdinas, sang Provos justru memberi pernyataan tegas.

Baca Selengkapnya