Rektor AKPRIND mengaku beruntung kebohongan Dwi Hartono terbongkar
Merdeka.com - Rektor Institut Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND, Amir Hamzah kecewa dengan Dwi Hartanto yang sempat tidak mengakui IST AKPRIND sebagai almamaternya. Padahal, kata Amir, Dwi Hartanto dulunya merupakan mahasiswa jurusan Teknologi Informatika di IST AKPRIND.
"Dia tidak mengakui kami sebagai almamaternya. Ya sempat merasa kecewa," terang Amir dalam konferensi pers di Kampus IST AKPRIND, Selasa (10/10).
Amir menuturkan jika pihak kampus IST AKPRIND pernah melakukan penelusuran saat prestasi Dwi Hartanto banyak dipublikasikan oleh media. Bahkan, pihak IST AKPRIND berusaha mencari cara agar bisa bertemu dengan Dwi Hartanto.
"Jika bisa dihubungi IST AKPRIND waktu itu akan kita undang jadi pembicara. Supaya kisah keberhasilannya bisa menjadi motivasi bagi adik-adik kelasnya," ungkap Amir.
Amir bahkan berencana jika bisa menghubungi Dwi hartanto akan membuat baliho berisi prestasi tentangnya. Baliho itu rencananya akan dipasang di lingkungan kampus IST AKPRIND.
"Ya dibikinkan baliho di kampus untuk motivasi mahasiswa lainnya. Seperti saat tim kami juara kontes robot beberapa waktu yang lalu," urai Amir.
Amir mengaku sedikit beruntung bahwa ternyata kegagalannya menghubungi Dwi Hartanto justru menjadi berkah saat ini. Amir mengaku akan semakin sulit menjelaskan tentang Dwi Hartanto seandainya baliho dan acara mengundangnya bisa terselenggara.
"Jadi kami merasa beruntung. Jika kemarin bisa mengontak akan semakin sulit lagi menjelaskannya. Saat ini kami tidak bisa melakukan apa-apa (pada Dwi Hartanto). Kami hanya bisa menyayangkan perbuatannya saja," pungkas Amir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir
Baca SelengkapnyaAmir Halid dituduh melakukan kekerasan seksual pada 12 dosen dan tenaga pendidikan.
Baca SelengkapnyaSK penonaktifan Melki ditandatangani oleh Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (Waka BEM UI), Shifa Anindya Hartono.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menunjuk Chatarina Muliana Girsang sebagai Plt Rektor UNS setelah Jamal Wiwoho mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaKabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Baca SelengkapnyaWira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) Indonesia memberikan pernyataan sikap terkait dinamika politik di negeri ini menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJabatannya sebagai rektor berakhir pada 31 Januari 2024 .Ia hanya punya satu motor seharga Rp5 juta.
Baca Selengkapnya