Rekapitulasi Suara Nasional Pemilu 2019 Diawali Doa untuk Petugas KPPS Meninggal
Merdeka.com - Perhelatan Pemilu 2019 menyisakan peristiwa memprihatinkan dengan 500 lebih petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal, dan ratusan orang sakit.
Para pihak terkait pun belasungkawa atas peristiwa tersebut. Seperti hari ini, saat proses rekapitulasi tingkat nasional dimulai.
Sebelum rapat dimulai, Komisioner KPU, Hasyim Asy'ari mengajak seluruh perwakilan peserta Pemilu, baik partai politik dan masing-masing utusan tim sukses dua pasangan capres-cawapres, berdoa bersama.
"Mari seluruh bapak/ibu kita tundukan kepala kita sejenak untuk mendo'akan saudara-saudara kita yang telah mendahului kita, dan bagi saudara kita yang sakit semoga segera disembuhkan dan doa untuk kita semua semoga dimudahkan urusan kita," ujar Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Diketahui, banyaknya anggota KPPS termasuk polisi yang mengamankan proses penghitungan suara meninggal dunia mengundang respon para tokoh dan peserta Pemilu. Kebanyakan dari mereka mengusulkan agar penyelenggaraan Pemilu tidak lagi dilakukan secara serentak, guna menekan beban kerja petugas KPPS.
Namun praktisi hukum Alghifari Aqsa menilai usulan itu tidak lain hanya menyederhanakan masalah yang sudah ada, tidak melakukan perbaikan sistem.
"Bukan soal serentak tidaknya, tapi juklak juknisnya. Dan juga juklak juknisnya tidak menjawab persoalan masalah yang muncul," ujar Ghifari.
Pun pegiat hak asasi manusia, Haris Azhar yang mengkritik proses rekrutmen para petugas KPPS. Menurutnya, selama ini pemenuhan syarat dan pra syarat pengangkatan petugas KPPS hanya sekedar administrasi saja, tanpa benar-benar ada pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani.
"Ini sudah melampaui tugas Bawaslu. Masalah yang kita hadapi bukan hanya kesalahan administrasi saja. Ini kayaknya sudah macam-macam, negara menikmati biaya murah partisipasi masyarakat," kata Haris.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPPS Pemilu adalah petugas yang bertanggung jawab mengawal kelancaran proses pemungutan suara saat Pemilu berlangsung.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat ada 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaTiga petugas KPPS yang meninggal dunia ini tersebar di tiga kabupaten yakni Alor, Belu dan Malaka.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca Selengkapnya