Reaksi Sultan Hamengkubuwono X diancam lewat tulisan saat aksi May Day
Merdeka.com - Menanggapi aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh yang berakhir ricuh di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang. Sri Sultan Hamengkubuwono X pun juga tak mau ambil pusing dengan adanya tulisan provokasi berisi ancaman terhadap dirinya.
"Masyarakat jangan terpancing oleh provokasi. Tenang saja," ujar Sultan usai peringatan Hari Pendidikan Nasional di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Selasa (2/5).
Terkait tulisan provokasi bernada ancaman pada dirinya, Sultan mengaku tak akan melaporkan hal tersebut ke polisi. Bagi Sultan tulisan itu tak perlu dilaporkan.
"Enggak apa-apa (terkait tulisan bernada ancaman kepada dirinya), enggak semudah itu, enggak usah melaporkan. Alasannya ya tidak lapor. Opo-opo kok dilaporkan," tutur Sultan.
Ditemui terpisah, Direktur Ditreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan penyidik telah memotret dan merekam tulisan-tulisan bernada provokatif tersebut. Tulisan itu, lanjut Hadi, diduga dibuat oleh oknum peserta aksi yang berdemonstrasi di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga.
"Tulisan yang dipilok di tembok dan baliho. (Tulisan) akan menjadi alat bukti. Ada keterkaitannya dengan tindakannya. Ada ajakannya. Kita sangkakan Pasal 160 KUHP," ujar Hadi Utomo.
Sebelumnya, Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri akan mengusut munculnya tulisan provokatif bernada penghinaan kepada Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dalam aksi demonstrasi di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Selasa (1/5) kemarin. Tulisan provokatif bernada menghina Sultan ini dituliskan dengan menggunakan cat semprot di tembok kampus UIN Sunan Kalijaga maupun di baliho komersial yang ada di pertigaan UIN Sunan Kalijaga.
"Tulisan provokatif akan kita pertanyakan. Aksi buruh kok larinya ke sana. Ini aksi buruh melenceng dari aksi buruh lainnya," ujar Dofiri di Mapolda DIY, Rabu (2/5).
Dofiri mengatakan ada indikasi aksi di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga sengaja mendompleng aksi memperingati Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei. Indikasi itu diperkuat dengan ditemukan sejumlah alat bukti seperti peralatan yang dibawa saat demonstrasi.
"Ada agenda lain yang dipersiapkan. Hasil pemeriksaan mereka memang mengharapkan chaos terjadi. Ada molotov. Persiapan alat-alat. Ada juga pelaku memakai sebo. Saat ini masih terus kita selidiki," ungkap Dofiri.
Dofiri mengimbau kepada kepada masyarakat Yogyakarta untuk tenang. Masyarakat, kata Dofiri jangan terprovokasi dengan tulisan-tulisan yang muncul saat demonstrasi tersebut.
"Jangan terprovokasi. Jangan main hakim sendiri. Serahkan pada pihak kepolisian," tutur Dofiri.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran dijadwalkan menyambangi sejumlah titik di Jawa Tengah dan Yogyakarta
Baca SelengkapnyaDalam UU 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY di mana pengangkatan gubernur dan wakil gubernur DIY melalui pengukuhan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.
Baca SelengkapnyaPertemuan antara Presiden Jokowi dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dilakukan di Keraton Kilen, Keraton Yogyakarta beberapa waktu lalu
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah jenaka
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.
Baca Selengkapnya