Razia Lokalisasi Danau Tempe Baru Dilakukan Padahal Sudah Diadukan 1,5 Bulan Lalu, Ini Dalih Satpol PP
Lokalisasi ini disebut-sebut sudah ada sejak lama.
Lokalisasi ini disebut-sebut sudah ada sejak lama.
Kepala Bidang (Kabid) Penertiban Satpol PP Kota Denpasar I Nyoman Sudarsana mengatakan penutupan lokalisasi Danau Tempe akan dilakukan. Tetapi ada prosedur yang dilakukan terlebih dahulu.
"Nanti arah kita tetap melakukan itu (penutupan). Tapi biar tidak seolah-olah arogan jadi kita lembaga tidak boleh ujug-ujug pasang segel tapi kan tahapan prosesnya harus dijalani," ujarnya.
Salah satu prosedur yang dilakukan dengan mengecek izin usahanya untuk kemudian diproses administrasi.
"Kalau dia usaha tentu kita cek izin usahanya. Legalitas usaha sudah ada tidak, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Dan apabila tidak, nah itu kita proses administrasi," ujarnya.
Terpisah, Kepala Satpol PP Bali, I Dewa Nyoman Rai Darmadi mengatakan tempat prostitusi seharusnya ditutup karena tidak ada satupun aturan yang memperbolehkan ada kegiatan tersebut. Di tempat ini, Satpol PP Denpasar melakukan penggerebekan pada akhir pekan lalu dan mengamankan 33 wanita diduga PSK.
"Menurutnya saya seharusnya ditutup. Jangan pernah diizinkan itu berlangsung di daerah Bali. Karena tidak ada yang membenarkan adanya kegiatan
prostitusi," kata Darmadi, Selasa (28/11).
Saat ditanya kapan proses penutupan resmi lokalisasi itu dilakukan, Darmadi mempersilakan Satpol PP Denpasar yang membuat keputusan sebagai pihak yang berwenang.
"Itu urusannya Denpasar, power hand-nya kan ada di Satpol PP untuk ditindaklanjuti," katanya.
Terkait perusakan Kantor Satpol PP Denpasar, pihak pemprov akan mengawal pengusutan kasus tersebut. Terlepas dari siapa pelakunya, insiden itu bagian dari risiko yang harus dihadapi.
Dia sepakat praktik prostitusi dilarang. Tetapi untuk menutupnya, harus benar-benar dipastikan ada bukti yang kuat sebagai pelanggaran.
Soal penertiban akhir bulan lalu, bermula dari aduan masyarakat kira-kira 1,5 bulan lalu. Saat ditanya alasan penutupan baru dilakukan pekan lalu, dia berdalih ada tugas yang harus dikerjakan berkaitan dengan darurat sampah di Bali.
"Kenapa baru sekarang karena kemarin kita darurat sampah jadi Satpol PP waktu itu banyak kerjaannya. Kita mengimbau masyarakat yang buang sampah tidak pada jamnya apalagi di TPA Suwung. Dan sudah mulai agak mereda dan bisa jalan dan pimpinan memerintahkan sabtu malam (menggelar razia)," ujarnya.
Empat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaKeduanya bersama sejumlah orang mengaku preman menyerang kantor Satpol PP Denpasar.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaGang Dolly dulu dikenal sebagai lokalisasi besar di Surabaya. Siapa sangka, kini kehidupan warganya berubah 180 derajat.
Baca SelengkapnyaBagi Anda yang mengikuti seleksi pada tahap administrasi, dapat melanjutkan tahapan selanjutnya yaitu tes tertulis.
Baca SelengkapnyaDalam profil akun @rendytoejeh yang juga disebarkan akun X @Pai_C1 diperlihatkan kalau si polisi merupakan anggota Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Baca SelengkapnyaPolresta Denpasar mengungkap identitas dan peran empat tersangka atas penganiayaan dan penyerangan ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaKapolsek Jagakarsa, Kompol Multazam mengatakan dua terduga pelaku penganiayaan berhasil diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kasus perundungan dengan mengumpulkan bukti.
Baca Selengkapnya