Ratusan Siswa SD di Cianjur Belajar di Bawah Ancaman Sekolah Ambruk
Merdeka.com - Seratusan siswa SDN Sukagalih di Desa Sukagalih, Kecamatan Takokak, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa belajar di bawah ancaman bangunan kelas yang nyaris ambruk, namun tetap dipakai untuk proses belajar mengajar karena pengajuan perbaikan yang tidak kunjung terlaksana.
Bahkan 142 siswa di sekolah tersebut terpaksa dibubarkan atau diliburkan ketika hujan turun deras untuk menghindari hal yang tidak diinginkan menimpa mereka karena tiga ruang kelas kondisinya sudah tidak layak digunakan dan tiga ruang lainnya meskipun masih layak namun mengalami sejumlah kerusakan di bagian atap dan dinding.
"Sudah lebih dari enam tahun terakhir siswa belajar di bawah ancaman bangunan kelas yang sudah tidak layak digunakan. Namun kami tidak dapat berbuat banyak, kalau hujan turun deras sudah pasti kelas dibubarkan karena sebagian besar atap kelas rusak berat," kata Dedi Hindarsyah seorang guru saat dihubungi, Sabtu (4/1). Seperti dilansir Antara.
Berbagai upaya telah dilakukan pihaknya bersama orang tua murid dan komite sekolah, termasuk menggalang dana secara swadaya untuk memperbaiki bangunan yang rusak. Namun upaya tersebut tidak bertahan lama karena ruangan lain mengalami kerusakan akibat termakan usia.
"Termasuk pengajuan perbaikan ke dinas pendidikan baik secara langsung atau melalui kecamatan. Namun hingga saat ini, bangunan yang sudah berusia enam belas tahun nyaris ambruk, belum juga mendapat perhatian. Setiap tahun kami berharap Pemkab Cianjur, membangun sekolah kami," katanya.
Ia menjelaskan, impian mendapat pembangunan kelas baru, diharapkan dapat meningkatkan minat pendidikan di wilayah terujung Cianjur yang berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, terus meningkat, meskipun dengan bangunan yang nyaris roboh jumlah siswa baru Setiap tahun tidak pernah berkurang.
"Sebagian besar lulusan kami dapat melanjutkan pendidikan ke SMP melalui jalur prestasi meskipun mereka belajar di bawah ancaman bangunan yang bisa kapan saja ambruk. Kami berharap Bupati Cianjur melihat langsung ke sekolah kami," katanya.
Sementara beberapa orang siswa SDN Sukagalih II, berharap dapat menjalani proses belajar mengajar layaknya siswa lain di perkotaan dengan ruang kelas yang nyaman tanpa harus libur ketika hujan turun deras sekalipun. Mereka meminta Pemkab Cianjur, segera membangun ruang kelas baru.
"Sejak kelas satu sampai kelas empat, kami tidak dapat konsentrasi belajar, terlebih kalau sudah mendung pasti kelas bubar seperti sekarang musim hujan. Kapan kami dapat belajar dengan aman dan nyaman seperti siswa sekolah lain yang bangunan kelasnya bagus," kata Risma siswi kelas IV.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca SelengkapnyaBangunan ambruk karena kayu atap digerogoti rayap sehingga lama-lama rapuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca Selengkapnya