PVMBG Kesulitan Prediksi Kemunculan Awan Panas Guguran Gunung Semeru
Merdeka.com - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, pihaknya kesulitan untuk memprediksi kemunculan awan panas guguran Gunung Semeru yang erupsi pada Sabtu (4/12).
Dia menyampaikan, potensi terulangnya muntahan awan panas guguran di gunung itu masih tetap ada.
"Potensi masih ada, tapi kalau ditanya kapan itu terjadi? Bagi kami sulit menjawab itu. Karena kesulitan kami, maka itulah kami perlu melakukan monitoring," katanya dalam konferensi pers daring, Senin (6/12).
Monitoring dibutuhkan demi mendeteksi getaran gempa sesaat sebelum erupsi terjadi di gunung tersebut. Maka jika Gunung Semeru akan kembali memuntahkan gugurannya, PVMBG sudah bisa mengetahui lewat tanda-tanda getaran yang ditimbulkan.
"Dan setelah getaran-getaran itu tercatat ke atas, maka segera kami sampaikan ke WA grup untuk disampaikan ke masyarakat," ujarnya.
Andiani memastikan bahwa potensi guguran awan panas di Semeru masih ada. Hal itu terbaca dari masih banyaknya material-material hasil erupsi gunung api di bagian hulu. Bahkan menurutnya material itu terhitung sangat banyak.
"Maka apabila dengan curah hujan sekarang ini yang menurut BMKG curah hujan masih sangat tinggi satu bulan dua bulan ke depan, tentunya potensi lahar juga itu masih tinggi untuk mengancam Semeru," terangnya.
Dia mengungkapkan, daerah paling rawan akan ancaman ini adalah bukaan kawah di bagian selatan.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaInformasi terbaru dari tim Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5) malam.
Baca SelengkapnyaGuswanto mengatakan, proses pembentukan angin puting beliung sulit dicegah. Namun, masyarakat bisa melindungi diri saat terjadi puting beliung.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya