Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pungli BLT Pandemi Corona di Depok Bukti Rendahnya Integritas

Pungli BLT Pandemi Corona di Depok Bukti Rendahnya Integritas ICW. ©2015 merdeka.com

Merdeka.com - Indonesian Corruption Watch (ICW) menilai kasus pungli bansos uang tunai bagi keluarga penerima manfaat (KPM) akibat Covid-19 di Kota Depok karena faktor data yang tidak terintegrasi dengan kementerian.

"Pemerintah seharusnya memiliki data berbasis by name by address agar titik rawan korupsi dapat diminimalisir. BLT (bantuan langsung tunai) rawan dikorupsi ketika tidak ada data yang terintegrasi dari setiap kementerian seperti Kemensos, Kemenaker, BPS, dan lain-lain," jelas peneliti ICW Wanna Alamsyah saat dihubungi merdeka.com, Minggu (19/4).

Selanjutnya, dia menjelaskan, pemerintah seharusnya melakukan verifikasi terhadap penerima bantuan. Seperti mendokumentasikan setiap bantuan yang disalurkan kepada warga.

"Ini akan sangat teknis, tapi sangat dibutuhkan. Misal, setiap penerima bantuan yang mendapatkan BLT dari pemerintah, petugas harus menjelaskan apa saja yang didapatkan dan berapa nominal uang yg diberikan (jika ada pemberian uang tunai)," terangnya.

Wanna menggambarkan kondisi berbeda di beberapa negara soal BLT, yang memberikan langsung kepada masyarakat tanpa kategori-kategori tertentu.

"Khusus untuk di Jepang tidak ada penggolongan warga yg mendapatkan (apakah pekerja informal atau kelompok rentan). Jadi seluruh warganya mendapatkan BLT," jelasnya.

Oleh sebab itu, dia menyarankan, kepada pemerintah untuk memperkuat sistem pencegahan dengan verifikasi data di lapangan. Agar tidak ada lagi kecolongan persoalan dana BLT saat pandemi Covid-19.

Pungli BLT Covid-19 di Kota Depok

Diketahui, kasus pungli bansos KPM di Kota Depok ini terkuak setelah ratusan warga RT OO5 RW O6 Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoramas, Kota Depok mengeluhkan pungli dana bansos KPM yang dilakukan RT.

Dalam keluhannya, mereka mengaku hanya menerima uang bansos KPM dari RT sebesar Rp225.000 dari yang seharusnya sebesar Rp250.000 per KK.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono mengatakan, pihaknya akan menindak RT dan RW yang memungli dana bansos korban virus korona di Kota Depok tersebut.

"Saya ingatkan RT RW untuk tidak memungli dana yang bukan haknya, apapun alasannya. Karena memungli uang tersebut tidak berkah. Ini pidana yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum," tegasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Banyak Warga Depok Belum Terima Undangan Pemilu 2024, Ini Penyebabnya
Banyak Warga Depok Belum Terima Undangan Pemilu 2024, Ini Penyebabnya

Form C6 harus sudah diterima warga sebelum pencoblosan.

Baca Selengkapnya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menko Airlangga Temui Warga Indramayu, Pastikan Bansos Pemerintah Jalan Terus
Menko Airlangga Temui Warga Indramayu, Pastikan Bansos Pemerintah Jalan Terus

Dia memastikan, seluruh penduduk Indonesia yang terdata sebagai penerima bantuan akan menerima beras dan uang hingga Juni 2024 nanti.

Baca Selengkapnya
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Baca Selengkapnya
Hormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Hormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu

Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Masa Tenang Pemilu 2024
Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Masa Tenang Pemilu 2024

Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memantau langsung Penyaluran Bantuan Beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor (15/2).

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup
Jokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup

Jokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.

Baca Selengkapnya
Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia

Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.

Baca Selengkapnya