Puluhan Penumpang Bus AKAP Tepergok Mudik ke Jawa Tanpa Dokumen

Merdeka.com - Bus antar kota antar propinsi (AKAP) Pelangi rute Medan-Jawa yang membawa puluhan penumpang dipaksa memutar balik karena tidak mengantongi dokumen kelengkapan perjalanan di masa pandemi Covid-19. Akhirnya, bus tersebut kembali ke tempat asal dengan pengawasan ketat.
Bus itu tepergok hendak menyeberang ke pulau Jawa oleh petugas pos check point pengamanan Operasi Ketupat Musi 2020 gerbang Tol Kayuagung bersama petugas Gugus Tugas Covid-19 Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Minggu (17/5).
Petugas gabungan melakukan pemeriksaan dan ditemukan pelanggaran berupa tidak ada dokumen perjalanan baik penumpang maupun kendaraan.
"Tadi pagi kami temukan bus AKAP mau ke pulau Jawa tapi tidak ada surat-menyurat. Bus dan penumpangnya kami suruh putar balik, kita larang melanjutkan perjalanannya ke Jawa," ungkap Kepala Dinas Perhubungan OKI Antonio Ramadhan.
Menurut dia, operasi pengecekan kendaraan rutin digelar sebagaimana instruksi Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19 pusat dan Peraturan Menteri Perhubungan tentang pengendalian transportasi selama masa mudik Idul Fitri tahun 1441 Hijriah yang ditindaklanjuti Surat Edaran Dirjen Perhubungan Darat Nomor SE.9/AJ.201/DJRD/2020 tentang pengaturan penyelengaraan transportasi darat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
"Kami tidak ingin kecolongan ada pemudik 'ilegal'. Razia terus dilakukan sampai ada kebijakan baru," ujarnya.
Di Kabupaten OKI, terdapat tiga titik check point jalur darat yakni di gerbang Tol Pedu, gerbang Tol Kayuagung, dan wilayah Mesuji. Check point juga didirikan di tiga titik jalur sungai, yakni pos Dermaga Tulung Selapan, Sungai Lumpur dan Sungai Baung Air Sugihan.
"Kami tidak ingin penyebaran Corona semakin meluas. Kami minta semua orang disiplin, tidak mudik dan orang perantauan asal OKI juga menunda mudiknya," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak Drastis di China, Awal Kemunculannya Mirip Covid-19
Munculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca Selengkapnya

Sejarah PO Bandung Express, Perusahaan Bus Legendaris dari Kota Bandung
Perusahaan Otobus (PO) Bandung Express berdiri pada tahun 1973.
Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kemacetan Jakarta Bisa Coba Naik Helikopter, Segini Harga Sewanya
Tak banyak yang tahu bahwa di Jakarta juga tersedia moda transportasi helikopter.
Baca Selengkapnya

Transportasi di IKN Ditargetkan 100 Persen Pakai Kendaraan Listrik di 2045
OIKN mengatakan, IKN Nusantara berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia.
Baca Selengkapnya

Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca Selengkapnya

FOTO: Memantau Progres LRT Phase 1B Velodrome-Manggarai yang Menelan Dana Rp5,5 Triliun
Pembangunan LRT Jakarta Phase 1B akan memakan waktu tiga tahun dari 2024 hingga 2026. Dengan total dana Rp5,5 triliun.
Baca Selengkapnya

Perbedaan Penularan Cacar Monyet dan Covid
Penularan cacar monyet tidak mungkin melalui udara seperti Covid.
Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Terlambat, Ini Momen Emak-emak Kejar Kapal Ferry yang Sudah Berlayar
Momen enak-emak kejar kapal ferry yang sudah berlayar ini viral dan mencuri perhatian.
Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Perhubungan Darat Nasional 22 November, Begini Sejarah dan Tujuannya
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan serta fasilitas segala bentuk perhubungan darat.
Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan APD Covid-19, KPK Geledah Kantor BNPB hingga Kemenkes
KPK menggeledah sejumlah lokasi terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) penanganan Covid-19 di Kemenkes RI.
Baca Selengkapnya

Warga di IKN Diutamakan Naik Transportasi Umum, Mobil Pribadi Bakal Dibatasi
Langkah ini untuk mendorong mobilisasi masyarakat berorientasi kepada lingkungan.
Baca Selengkapnya