Puluhan penderita gangguan jiwa di Medan dibebaskan dari pasungan
Merdeka.com - Sepuluh penderita gangguan jiwa berat di Kota Medan yang 'dipenjara' atau dipasung keluarganya segera dilepas dari pasungan. Seorang di antaranya bahkan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa Prof Dr M Ildrem, Rabu (2/5).
Para penderita gangguan jiwa ini dievakuasi ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan yang manusiawi. Langkah itu dilakukan pihak Dinas Kesehatan Kota Medan bersama Dinas Sosial dan Satpol PP.
"Kita melaksanakan pembebasan orang dengan gangguan jiwa yang dipasung. Berdasarkan data dari puskesmas, ada 10 orang yang dipasung," kata dr Pocut Fatimah, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota Medan.
Penderita gangguan jiwa pertama yang dievakuasi yaitu Suterman (34) yang 'dipenjara' keluarganya di belakang rumahnya di Jalan Bromo Gang Setia Budi. Suterman telah 5 tahun dikurung keluarganya di ruangan khusus berteralis besi itu. Keluarga hanya memberinya makan dan rokok. Tidak ada yang berani memandikannya.
Suterman mengalami gangguan jiwa sepulang perantauannya di Riau. Dia kerap memukul dan melempari ayah, ibu dan kelima adiknya, serta para tetangga. Dia juga sering dilaporkan melakukan pencurian di rumah tetangga.
Keluarga telah berupaya membawanya ke rumah sakit. Namun mereka terkendala biaya dan kurangnya obat-obatan di puskesmas dan rumah sakit.
"Kena narkoba dia, dikurung sudah adalah sekitar 5 tahun, ya mukul, ngamuk-ngamuk, menghancurkan merusak, takut kami. Kami kurunglah dia, itu aja. Sudah dibawa ke Tuntungan (Rumah Sakit Jiwa) ini apanya tidak berlaku lagi, mengobati dia udah tidak sanggup. Dibawa ini kami takut juga kata orang dia bisa lari dari rumah sakit, itu yang kami takut," kata Agustina, ibu Suterman.
Dokter dan perawat yang ada dalam tim gabungan itu kemudian memberi Suterman obat penenang. Dia juga dimandikan, rambutnya pun dipangkas, sebelum dievakuasi ke RS Jiwa.
Selanjutnya, tim gabungan juga akan mengevakuasi 9 penderita gangguan jiwa lainnya yang dipasung di sejumlah lokasi lain di Kota Medan, seperti Medan Petisah, Medan Perjuangan, dan Medan Deli. Mereka juga akan membantu pengobatan kepada 1.021 orang yang terdata mengalami gangguan jiwa berat di Kota Medan agat mereka tidak ikut dipasung keluarganya.
"Pasung pada penanganan sakit jiwa hal yang salah, seharusnya sama dengan penyakit yang lain, diobati dengan obat teratur. Berdasarkan data kita pada akhir 2017, ada 1.021 orang yang mengalami gangguan jiwa berat. Itu pun belum semua karena masih banyak keluarga yang malu ada keluarganya kayak gitu," jelas Pocut Fatimah.
Dinas Kesehatan juga akan mengusulkan pendirian rumah singgah bagi para penderita gangguan jiwa. Dengan begitu, mereka diharapkan dapat terus diberi obat sampai sembuh dan dapat beraktivitas di tengah masyarakat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi telinga berdarah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera fisik, infeksi, atau gangguan dalam saluran pendengaran.
Baca SelengkapnyaMeskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca SelengkapnyaSejumlah penelitian mengungkap bahwa ukuran tangan pria bisa menunjukkan sejumlah kondisi kesehatannya.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaAda beberapa jenis hama yang sering merusak tanaman.
Baca Selengkapnya