Puluhan Nakes di Garut Terpapar Covid-19, Satu Meninggal Dunia
Merdeka.com - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Garut kini tengah menjalani isolasi dan perawatan karena terpapar Covid-19. Satu diantaranya diketahui meninggal dunia.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani menyebut, nakes yang saat ini tengah menjalani isolasi dan perawatan jumlahnya sekitar 50 orang.
“Ada sekitar 23 orang tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas terkonfirmasi positif Covid-19. Kalau dari rumah sakit Dr Slamet ada sekitar 30an," katanya, Sabtu (9/1).
Dia menjelaskan bahwa beberapa nakes yang dinyatakan positif Covid-19 isolasi mandiri di rumahnya masing-masing, kalau memenuhi persyaratan. Namun secara umum, mayoritas para nakes itu melakukan isolasi di tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah.
Selain itu, Leli mengungkapkan, salah satu nakes yang terpapar virus corona diketahui meninggal. Nakes yang meninggal dunia adalah seorang bidan di salah satu puskesmas. Bidan itu diketahui meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
“Untuk yang bidan meninggal, didiagnosa awalnya tifoid dan tidak ada penyakit penyerta yang ini. Tifoidnya positif, ternyata hasil swabnya positif. Meninggalnya saat isolasi mandiri karena kemarin memang kondisinya sudah membaik,” ungkapnya.
Banyaknya nakes yang terpapar Covid-19, menurut Leli menjadikan layanan kesehatan menjadi terganggu, termasuk di RSUD dr Slamet Garut. DI RSUD dr Slamet, saat ini menurutnya menjadikan pelayanannya dibatasi.
Terganggunya pelayanan juga, menurutnya terjadi karena bukan hanya nakes yang positif saja, namun juga karena yang pernah kontak erat pun harus melakukan karantina.
“Pelayanan masyarakat memang sedikit terganggu. (Karena) asalnya tim full sekarang yang positif sudah jelas isolasi, yang kontak erat karantina, jadi berkurang,” jelasnya.
Para nakes, dikatakan Leli, saat ini sulit terdeteksi dari mana bisa terpapar. Hal itu dikarenakan tidak semua pasien yang dilayani akan diperiksa Covid-19. Para nakes, tahu dirinya terpapar saat merasakan gejala Covid-19 dan melakukan swab lalu hasilnya positif.
“Terpaparnya susah dideteksi dari mana, bisa saja dari pasien, bisa juga dari luar,” tutup Leli.
Berdasarkan data yang diterima dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Sabtu (9/1) berjumlah 4.406 orang. Dari jumlah itu 1.732 orang masih menjalani isolasi dan perawatan, 2.547 orang sembuh, dan 127 orang meninggal dunia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin menjanjikan untuk memberikan tunjangan khusus bagi tenaga kesehatan (nakes).
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Porlesta Manado, Ipda Agus Haryono belum bisa mendetailkan terkait alasan kunjungan dari Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya