Pria Pura-pura Mati Lalu Bangkit Lagi Ternyata Jalani Ritual Topo Pendem
Merdeka.com - Herli Rubianto, pria yang membuat gempar lantaran videonya pura-pura mati viral, ternyata punya alasan sendiri saat melakukan aksinya itu. Ia disebut tengah menjalani ritual topo pendem atau bertapa dengan cara ditanam, agar memperoleh kesaktian.
Menjalani ritual ini, rupanya hanya salah satu alasan bagi Herli saat hidup lagi dari 'kematiannya'. Sebab, ada alasan lain yang menyebutnya jika ia terpaksa berbuat demikian, lantaran tengah menanggung utang sejumlah uang.
Kasubag Humas Polres Sampang, Ipda Eko Puji Waluyo mengatakan, informasi yang diterimanya, pelaku memang tengah menjalani ritual topo pendem. Dengan berpura-pura mati kemudian bangkit atau hidup lagi itu, ia akan dikira sebagai orang yang sakti.
"Di Pontianak (Kalimantan) itu dia melakukan ritual topo pendem. Jadi mungkin kalau dia mati kemudian hidup lagi biar dikira sakti mungkin," ujarnya, Senin (29/7).
Namun, informasi lain menyebutkan jika pelaku tengah terlilit utang sebesar Rp3 juta. Namun, utangnya tersebut pada siapa, hal itu diakuinya masih belum jelas.
Lantas, mengapa ia beraksi di Pondok Pesantren Karongan, Desa Tanggumong, Kecamatan Kota Sampang, Madura, Eko menyebut, sebelum 'mati' itu, ia sempat berwasiat pada istrinya agar dimakamkan di Ponpes tersebut.
"Istrinya kebetulan mantan santriwati situ juga. Jadi wasiat suaminya itu disampaikanlah ke pondok, hingga terjadi kejadian tersebut," tegasnya.
Terkait dengan kejadian tersebut, kini pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Sampang.
Sebelumnya, warga Sampang, Madura dibuat gempar dengan beredarnya sebuah video berdurasi 4 menit 50 detik yang viral di media sosial. Video tersebut, diketahui memuat konten yang intinya memperlihatkan seseorang yang bangkit dari kematian.
Belum jelas kapan video tersebut dibuat. Namun, video terlihat baru diunggah oleh akun niawa alfiah pada 28 Juli lalu.
Dalam video awalnya terlihat orang-orang mengerumuni sebuah mobil yang diduga sebagai mobil ambulans. Lalu, orang-orang yang mengenakan pakaian takwa dan berpeci putih tersebut, terlihat membantu seorang petugas mengangkat jenazah dengan menggunakan kereta dari ambulans.
Jenazah yang diturunkan dari ambulans sendiri, terlihat belum sepenuhnya terbungkus kain kafan. Masih terlihat setengah badan ke atas terbuka, dan setengah bdan lainnya yang ditutupi selimut.
Lalu, saat jenazah diangkat ke sebuah tempat yang lebih tinggi, tidak beberapa lama kemudian tubuhnya seperti terloncat dan jatuh begitu saja. Seiring dengan jatuhnya tubuh tersebut, teriakan takbir sempat terpekik beberapa kali oleh massa. "Allahuakbar..Allahhuakbar..Al Fatekhah..." ujar salah seorang di kerumunan massa.
Di saat yang sama, tubuh yang terjatuh tersebut terlihat bergerak-gerak. Bahkan, dengan selimut yang tersingkap menampakkan sebagian tubuh bawahnya telah terbungkus kain putih.
Sebagian orang yang berada di sekitarnya, lantas mendudukannya, lalu memberikannya segelas minuman. Ia pun menyambut pemberian tersebut, dan terlihat meminumnya. Kejadian tersebut terjadi di Pondok Pesantren Karongan, Desa Tanggumong, Kecamatan Kota Sampang Madura.
Pelaku diketahui bernama Herli Rubianto bin Sutrisno Kromo, warga asli Sampang yang lama menetap di Pontianak, Kalimantan.
Kasus itu terbongkar setelah adanya laporan orang meninggal lalu bangkit lagi. Saat dilakukan penyelidikan, polisi merasa ada kejanggalan dalam cerita kasus tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria membagikan curhatan pilunya setelah dihujat oleh warganet hanya karena membuat video saat berjualan.
Baca SelengkapnyaPerpindahan hujan dari satu tempat ke tempat lain menjadi fenomena menakjubkan yang bisa ditangkap mata.
Baca SelengkapnyaLaki-laki yang tidak diketahui namanya itu terlihat piawai melempar topi dan meletakkannya di kepala.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap sosok pria yang melakukan bakar diri adalah Suryadi (28) dan memiliki riwayat orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaSebuah mobil tiba-tiba menabrak bagian tembok hingga menerobos ke dalam kamar miliknya. Namun ia nampak heran bukannya kaget.
Baca SelengkapnyaSeniman ukir daun ini buat lukisan tokoh-tokoh terkenal dari daun kering, hasil tangannya menakjubkan dan viral.
Baca SelengkapnyaMomen pria kunjungi kelurahan Petobo di Palu, Sulawesi Tengah yang alami likuefaksi 5 tahun lalu. Ternyata ada rumah yang masih ditinggali.
Baca Selengkapnya