Potensi Cuaca Ekstrem, Nelayan Manokwari Diminta Selalu Waspada Saat Melaut
Merdeka.com - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari, Papua Barat, mengingatkan pada nelayan agar selalu waspada potensi cuaca ekstrem di daerah tersebut. Peringatan itu mereka sampaikan saat melakukan patroli lautan.
"Kita tahu bahwa cuaca di Manokwari pada beberapa hari terakhir ini cukup ekstrem dan cepat berubah. Bagi nelayan ini tentu sangat berbahaya, maka kami mengimbau mereka agar tetap waspada," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari, George Leo Mercy Randang di Manokwari. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (19/11).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) rutin memberikan informasi perkembangan cuaca, baik terkait curah hujan yang tinggi disertai angin, angin dengan kecepatan tinggi, serta gelombang air laut.
Menurutnya, hal itu sudah cukup memberikan informasi sekaligus peringatan baik bagi nelayan maupun masyarakat yang berdomisili di pesisir pantai.
"Kehadiran kami di lapangan untuk lebih mengingatkan masyarakat agar betul-betul waspada. Boleh melaut namun sekiranya cuaca tidak memungkin sebaiknya cepat-cepat kembali," katanya berpesan.
George mengungkapkan, dari sekian banyak kecelakaan laut yang ditangani Basarnas Manokwari, 80 persen di antaranya terjadi pada kelompok nelayan. Operasi ini harapkan dapat menekan angka kasus kecelakaan laut di daerah tersebut.
Sesuai data cuaca yang diterima, katanya, dinamika cuaca ekstrem di wilayah tersebut bisa berlangsung hingga awal Januari 2021.
"Apalagi sekarang ini sedang mendekati hari raya Natal dan tahun baru, aktivitas ekonomi masyarakat pasti meningkat termasuk para nelayan. Di sisi lain cuaca di Manokwari tidak menentu, maka perlu kewaspadaan," ujarnya lagi.
Patroli perairan yang dilakukan dengan KN SAR Kumbakarna ini dipimpin langsung Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari. Selain anggota Basarnas, kegiatan ini juga melibatkan personel TNI dari Kodam XVIII/Kasuari.
Operasi ini dilakukan dengan mendatangi para nelayan yang sedang beraktivitas di laut. Mereka diimbau untuk mengedepankan keamanan dan keselamatan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nelayan Indramayu Curhat Dipalak Bajak Laut, Ganjar: Kita Sikat
Ganjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari
Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaAnies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaGempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca Selengkapnya